Gede Nun, 108 Tahun Menjadi Jemaah Haji Tertua: Hidup Sendiri, Naik Haji Sendiri

108 Tahun Menjadi Jemaah Haji Tertua, Hidup Sendiri Naik Haji Sendiri--Sumeks

PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Mawanun Muhammad Yusuf, warga Ogan Ilir yang akrab disapa Gede Nun, mencuri perhatian dalam keberangkatan jemaah haji tahun ini. Meski tercatat berusia 89 tahun dalam manifest Embarkasi Palembang, ia mengaku usianya kini telah mencapai 108 tahun.

Nenek buyut yang masih tampak bugar itu terlihat di Asrama Haji Palembang, saat menanti keberangkatan bersama Kloter 11 melalui jalur fast track. "Alhamdulillah, akhirnya dapat rezeki berhaji setelah menunggu 12 tahun," ujarnya pada Rabu (15/5).

Gede Nun mengaku berangkat seorang diri ke Tanah Suci karena sudah tidak memiliki keluarga yang mendampingi. "Sudah sendiri, tidak ada suami, anak juga tidak ada," katanya dengan logat khas.

Keinginannya untuk menunaikan ibadah haji diwujudkan melalui hasil jerih payahnya selama puluhan tahun menyadap getah karet. Bahkan untuk pelunasan biaya haji, ia rela menjual kebun karetnya. Meski telah lanjut usia, ia tetap aktif berjalan kaki dan menjaga pola makan sehat—hal yang diyakini menjadi kunci kesehatannya. Ia juga masih rutin menjalankan puasa Senin-Kamis dan bahkan puasa Daud.

BACA JUGA:Insiden Tembok Ambruk di PTC Mall Palembang, Jukir Luka dan Motor Pegawai Hancur

BACA JUGA:Dukung Pendidikan Anak Kurang Mampu, Bupati OKI Siapkan Lahan Sekolah Berasrama

Uniknya, di Kloter 11 juga terdapat jemaah termuda asal Ogan Ilir, Muhammad Hanif, yang baru berusia 18 tahun. Ia merupakan tetangga dari Gede Nun. Hanif mengatakan bahwa ia sudah didaftarkan haji sejak usia 6 tahun oleh keluarganya.

"Awalnya daftar bersama ayah, almarhumah ibu, dan kakak pada 2012. Seharusnya berangkat tahun lalu, tapi karena belum cukup umur, jadi baru tahun ini. Untuk porsi almarhumah ibu digantikan oleh ibu sambung," jelasnya.

Hanif, lulusan SMAN 1 Indralaya, kini menunggu hasil seleksi masuk PGSD Universitas Sriwijaya. Ia juga memiliki niat untuk mendaftar polisi. “Saya pilih PGSD karena terinspirasi dari ibu yang dulu guru,” tuturnya.

Dengan berangkatnya Kloter 11 dari Bandara Internasional SMB II, proses pemberangkatan gelombang pertama Embarkasi Palembang resmi berakhir. Total jemaah yang telah diberangkatkan mencapai 4.059 orang, terdiri dari 2.941 asal Sumsel, 1.074 dari Bangka Belitung, dan 44 petugas kloter.

BACA JUGA:Kasihan... 1 Peserta CPNS Muara Enim Dibatalkan, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Luncurkan Pupuk Murah untuk Dukung Produktivitas Pertanian

Pada kloter 11 sendiri, tercatat 370 jemaah dari Ogan Ilir dan Palembang diberangkatkan. Keberangkatan mereka dilepas oleh Asisten I Pemkab Ogan Ilir Dicky Syailendra, dan turut dihadiri Asisten I Setda Provinsi Sumsel H Sunarto, Direktur Swarna Dwipa H Sholahuddin, serta Ketua PPIH Embarkasi Palembang, H Syafitri Irwan.

Syafitri menyampaikan bahwa hingga gelombang pertama berakhir, terdapat dua jemaah yang wafat, yakni Tarmizi Azhari Usman (70) dari Kloter 8 dan Bakri Junaidi Abas (58) dari Kloter 6, keduanya berasal dari Bangka. “Jenazah telah dimakamkan di Baqi, Madinah. Mereka akan mendapatkan haknya seperti badal haji dan asuransi,” ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER