Waduh, Masih Ada Tamatan SMP Yang Belum Lancar Membaca

--

PRABUMULIH - Fenomena mengejutkan kembali terungkap dari dunia pendidikan di Indonesia. Sejumlah siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di beberapa daerah dilaporkan belum lancar membaca, meskipun telah menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun.

Hal ini seperti yang ditemukan di Salah satu Sekolah Swasta Prabumulih, saat proses tes wawancara dalam tahapan Sistem Penerimaan Siswa baru (SPMB) 2025. ketua panitia SPMB menyebutkan bahwa masih ditemukan siswa kelas IX yang kesulitan membaca buku secara lancar dan memahami isinya.

Namun hal ini tidak menjadi alasan untuk tidak menerima siswa tersebut, melainkan sebagai alasan pihak sekolah untuk mengelompokkan agar lebih memudahkan para guru saat mengajar nanti, jika mereka diterima di Sekolah ini.

"Ini bukan hanya masalah kemampuan membaca teknis, tetapi juga pemahaman bacaan yang sangat rendah. Bahkan ada siswa yang tidak bisa membaca dengan benar setelah lulus SMP, masih menyebutkan dengan terbata-bata," ungkap panitia SPMB 2025 Deni, rabu, 7 mei 2025.

Para pemerhati pendidikan menyebut bahwa masalah ini bukan semata soal kurikulum, tapi juga minimnya perhatian individual di sekolah, kualitas guru, dan rendahnya budaya membaca di rumah.

Menurut data Asesmen Nasional 2023, lebih dari 28% siswa SMP di daerah tertinggal belum mencapai kemampuan literasi dasar yang memadai. Ini menunjukkan bahwa angka kelulusan belum mencerminkan kemampuan belajar yang sesungguhnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Merdeka Belajar telah mengidentifikasi tantangan ini dan mendorong pelatihan guru serta literasi berbasis komunitas di daerah-daerah minim literasi.

Namun, sejumlah LSM pendidikan menilai intervensi belum merata. “Kita butuh pendekatan yang lebih agresif dalam menangani buta aksara fungsional, bahkan di kalangan siswa lulusan SMP,” kata Hilda Nasution, Direktur Yayasan Literasi Anak Bangsa. Dikutip dari kompas.id

Masyarakat dan pemangku kepentingan diharapkan dapat bekerja sama meningkatkan budaya literasi sejak dini, baik di sekolah maupun di rumah, agar tidak ada lagi anak Indonesia yang lulus tanpa bekal kemampuan dasar membaca.(05)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER