Ingin Ziarah Kubur? Kenali Sunnah, Adab, dan Larangannya Dulu

Ingin Ziarah Kubur? Kenali Sunnah, Adab, dan Larangannya Dulu--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Selain menjadi bentuk penghormatan kepada orang yang telah wafat, kegiatan ini juga mengingatkan umat Islam akan kehidupan setelah kematian.
Dalam pelaksanaannya, ziarah kubur memiliki dasar yang kuat dalam syariat. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Dulu aku melarang kalian menziarahi kubur, namun sekarang ziarahlah, karena itu akan mengingatkan kalian pada akhirat.” (HR Muslim)
Beliau juga bersabda:
“Ziarahilah kubur karena ia mengingatkan kalian akan kematian.” (HR Muslim)
Hadis-hadis ini menegaskan bahwa berziarah dapat menjadi sarana introspeksi diri dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya bekal untuk akhirat.
Etika Ziarah Kubur yang Dianjurkan dalam Islam
Mengacu pada Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani, berikut beberapa etika yang sebaiknya diperhatikan saat menziarahi makam:
1. Mengucapkan Salam kepada Penghuni Kubur
Salah satu sunnah dalam ziarah adalah memberi salam kepada penghuni kubur. Di antaranya adalah salam yang diucapkan oleh Rasulullah SAW:
"Assalamu'alaikum dâra qaumin mu’minîn... insya Allah kami pun akan menyusul kalian." (HR Muslim)
Atau versi lainnya:
"Assalamu'alaikum ahlad diyaar minal mu’minin wal muslimin... Aku memohon keselamatan untuk kami dan kalian." (HR Muslim)
2. Menjaga Niat dari Kemusyrikan
Tujuan utama ziarah adalah mendoakan orang yang telah meninggal dan merenungi kematian. Dilarang keras menjadikan makam sebagai tempat meminta pertolongan atau syafaat dari orang yang sudah wafat.
3. Mendoakan Penghuni Kubur
Salah satu bentuk kasih sayang terhadap orang yang telah tiada adalah mendoakan mereka agar diberikan ampunan dan ketenangan. Rasulullah SAW pun kerap mengunjungi makam sahabat untuk memohonkan ampunan bagi mereka.
"Jika seseorang meninggal dunia, amalnya terputus kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR Muslim)
4. Menghindari Ratapan dan Tangisan Berlebihan
Islam melarang menangis secara berlebihan saat berziarah, karena hal tersebut bisa mencerminkan ketidakikhlasan terhadap takdir Allah SWT. Namun, menangis wajar sebagai ungkapan duka tetap diperbolehkan.
5. Tidak Duduk atau Menginjak Area Kuburan
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengingatkan:
“Lebih baik duduk di atas bara api hingga membakar pakaian dan kulit, daripada duduk di atas kuburan.” (HR Muslim)
Ziarah kubur bukan hanya sekadar tradisi, tapi merupakan ibadah yang memiliki banyak hikmah. Dengan mengikuti adab yang diajarkan Rasulullah SAW, ziarah dapat menjadi pengingat akan kematian sekaligus sarana untuk memperkuat keimanan dan mempererat hubungan spiritual dengan orang-orang yang telah tiada.