Merajut Asa Piala Dunia: Garuda Bersiap Menembus Amerika Utara

Merajut Asa Piala Dunia: Garuda Bersiap Menembus Amerika Utara--

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Tidak banyak negara yang memiliki ikatan emosional begitu mendalam dengan Piala Dunia meski hanya berpartisipasi satu kali. Namun bagi Indonesia, jejak sejarah di Piala Dunia 1938 di Prancis masih menjadi sumber inspirasi yang terus menyala hingga kini.

Lebih dari delapan dekade telah berlalu sejak momen bersejarah itu, namun kini Timnas Indonesia kembali memiliki peluang untuk mencatatkan sejarah baru. Dengan perjuangan gigih di kualifikasi, Garuda berpeluang meraih tiket menuju Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Pada tahun 1938, Indonesia yang saat itu dikenal sebagai Hindia Belanda, mencatat sejarah sebagai negara Asia pertama yang berlaga di Piala Dunia. Meskipun hanya bertanding satu kali dan kalah 0-6 dari Hongaria, momen tersebut menjadi tonggak penting bagi sepak bola Indonesia.

Kini, generasi baru Timnas Indonesia memiliki kesempatan besar untuk mengulang pencapaian tersebut dengan semangat yang lebih kuat dan persiapan yang lebih matang.

BACA JUGA:Menakar Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026: Asa yang Masih Menyala

BACA JUGA:Dilirik Inter Milan? Jay Idzes Pilih Fokus ke Timnas Indonesia

Harapan kembali membuncah setelah kemenangan tipis 1-0 atas Bahrain pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Gol tunggal yang dicetak oleh Ole Romeny, pemain keturunan Indonesia-Belanda, memberikan harapan baru bagi Tim Garuda.

Kemenangan ini menjadi obat setelah kekalahan telak 5-1 dari Australia sebelumnya. Meski masih berada di posisi keempat dalam klasemen sementara Grup C, hanya selisih satu poin dari Arab Saudi yang berada di posisi ketiga, peluang Indonesia untuk melaju ke fase keempat kualifikasi AFC masih terbuka lebar.

Dengan dua pertandingan penting melawan Tiongkok dan Jepang yang akan datang, mimpi untuk kembali berlaga di Piala Dunia bukan lagi sekadar angan-angan.

Perjalanan Timnas Indonesia kali ini sering dibandingkan dengan kisah dalam film Back to the Future, di mana karakter utama, Marty McFly, kembali ke masa lalu untuk mengubah masa depan. Begitu pula dengan Timnas Indonesia yang mengambil semangat perjuangan 1938 dan menerapkannya di era modern.

BACA JUGA:Ole Romeny Bersinar, Tapi Lini Belakang Timnas Indonesia Bikin Was-Was

BACA JUGA:Geger! Stafsus Menpora Bicara

Skuad Garuda saat ini merupakan hasil strategi jangka panjang yang menggabungkan talenta lokal dengan pemain keturunan. Nama-nama seperti Ole Romeny, Jay Idzes, Thom Haye, dan Mees Hilgers membawa darah Indonesia ke panggung internasional, sementara Marselino Ferdinan, Rizky Ridho, dan Pratama Arhan menjadi tulang punggung tim.

Di balik kebangkitan Timnas Indonesia, ada sosok pelatih berpengaruh: Patrick Kluivert. Mantan striker Barcelona dan timnas Belanda ini membawa filosofi sepak bola Eropa yang adaptif terhadap gaya permainan Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER