IHSG Babak Belur, Warganet: ‘Ekonomi Diremehin Investor!’

ILUSTRASI--

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penurunan tajam pada perdagangan Senin (24/3/2025). IHSG dibuka di level 6.242, namun terus melemah hingga 5.979, mengalami penurunan 4,45% atau 278,501 poin pada pukul 10.22 WIB.

Berdasarkan data RTI Business, penurunan IHSG ini menyebabkan 563 saham melemah, hanya 65 saham yang menguat, dan 148 saham stagnan.

Reaksi Netizen di Media Sosial

Penurunan drastis IHSG ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial X (Twitter), bahkan menjadi trending topic. Banyak netizen yang mencurahkan keluh kesah mereka melihat kondisi pasar yang didominasi warna merah.

"Breaking: IHSG pagi ini sudah lebih rendah dibanding beberapa hari lalu ketika jeblok 5% dalam sehari. Kira-kira sekarang pejabat bakal komentar apa lagi?" ujar seorang pengguna X.

"IHSG turun, saham anjlok. Kenapa? Karena investor cabut dari Indonesia. Kalau investor kabur, ekonomi melambat, PHK meningkat, UMKM sepi, pengangguran naik, kriminalitas bertambah."

"Hari Senin bangun tidur cek IHSG, rasanya mau tidur seminggu lagi," keluh seorang warganet.

Tak sedikit pula yang menyindir kondisi ekonomi saat ini:

"Ekonomi negara lu diremehin investor tuh pak, pada kabur semua gimana mau pangan aman negara aman?!? Negara masih butuh ekspor-impor."

"Tolong ini investor-investornya dijemput biar IHSG naik lagi," tulis netizen lain dengan nada bercanda.

IHSG dan Pergerakan Investor Asing

Menurut Sekretaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmat, pada penutupan perdagangan Jumat (21/3), IHSG tercatat melemah 3,95%, dengan total net sell atau jual bersih investor asing mencapai Rp 2,35 triliun.

"Perubahan terjadi pada IHSG sebesar 3,95% sehingga berada di level 6.258," ujar Kautsar dalam keterangannya pada Minggu (23/3/2025).

Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2025, total jual bersih investor asing sudah mencapai Rp 33,18 triliun, menambah tekanan terhadap pasar saham domestik.

IHSG yang terus melemah ini menjadi sorotan publik, terutama di tengah kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global dan kebijakan dalam negeri. Apakah tren ini akan berlanjut atau justru terjadi pemulihan dalam waktu dekat? Kita nantikan perkembangan selanjutnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER