Penanganan Penyakit Ginjal jadi Prioritas Pemerintah

Penanganan Penyakit Ginjal jadi Prioritas Pemerintah --Istimewa
Selain dari sisi ekonomi, Prof. Dante juga menekankan bahwa transplantasi ginjal memiliki nilai penting yang lebih luas, yaitu aspek sosial.
Transplantasi ginjal tidak hanya sekadar masalah medis, namun juga merupakan solusi sosial yang efektif yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup banyak orang. “Transplantasi ginjal adalah solusi sosial yang sangat penting. Selain memberikan manfaat kesehatan, transplantasi ginjal juga membawa keuntungan ekonomis yang jelas, baik bagi pasien, keluarga, maupun negara,” ungkapnya.
Prof. Dante berharap bahwa diskusi-diskusi terkait transplantasi ginjal ini akan menghasilkan berbagai pemikiran dan masukan konstruktif yang dapat mempercepat pengembangan dan penyempurnaan program transplantasi ginjal di Indonesia.
Salah satu tantangan utama yang masih dihadapi dalam upaya ini adalah keterbatasan jumlah donor ginjal yang terdaftar. Oleh karena itu, Prof. Dante menekankan bahwa literasi masyarakat mengenai pentingnya donor organ harus ditingkatkan.
Banyak orang yang sebenarnya ingin mendonorkan ginjalnya, namun tidak tahu ke mana harus pergi atau bagaimana prosedur yang harus diikuti. “Pendidikan dan sosialisasi mengenai donor ginjal harus terus dilakukan agar masyarakat lebih memahami pentingnya berbagi organ untuk membantu sesama,” tambahnya.
Dengan peningkatan pemahaman tentang donor ginjal, diharapkan akan ada lebih banyak orang yang mau berpartisipasi dalam mendonorkan ginjal mereka, yang tentunya akan sangat membantu pasien yang membutuhkan transplantasi.
Lebih lanjut, Prof. Dante juga menyampaikan apresiasi yang besar kepada Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) yang telah menginisiasi diskusi tentang transplantasi ginjal ini.
Menurutnya, diskusi semacam ini merupakan momentum yang sangat baik untuk bersama-sama mencari solusi yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi pasien ginjal.
“Kami mengapresiasi KPCDI yang telah menginisiasi kegiatan ini. Diskusi seperti ini sangat penting untuk mencari jalan keluar yang lebih baik dalam mengembangkan transplantasi ginjal di Indonesia,” ujarnya.
Prof. Dante berharap, melalui kegiatan ini, akan ada banyak ide dan solusi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan yang ada.
Prof. Dante juga menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa layanan transplantasi ginjal terus berjalan dengan baik dan tidak terhambat oleh berbagai kendala.
Pemerintah akan terus berusaha untuk menjaga agar kualitas layanan kesehatan di Indonesia tetap terjaga, termasuk dalam hal pelayanan transplantasi ginjal. "Tindakan-tindakan transplantasi ginjal akan tetap terlaksana sebagaimana mestinya, dan itu adalah amanah yang diberikan kepada Kementerian Kesehatan sebagai ‘lokomotif’ kesehatan di negara ini," tandasnya.
Dengan langkah-langkah yang terus dilakukan oleh Kemenkes, diharapkan sistem kesehatan di Indonesia akan semakin berkembang dan mampu memberikan layanan yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih terjangkau bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan transplantasi ginjal.
Ke depan, diharapkan semakin banyak pasien yang dapat mengakses layanan transplantasi ginjal, serta semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya donor organ untuk membantu sesama.(*)