Buaya 2 Meter Muncul di Sungai Pampangan, Warga Panik dan Cemas

Buaya 2 Meter Muncul di Sungai Pampangan, Warga Panik dan Cemas--

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Warga Desa Jermun, Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tengah diliputi keresahan akibat kemunculan seekor buaya berukuran besar di aliran sungai yang melintasi desa mereka.

Buaya yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 2 meter itu kerap terlihat di Sungai Tembusan Muara, yang menghubungkan Desa Pulu Parang di Kecamatan Jejawi dan Desa Jermun di Kecamatan Pampangan. Keberadaan reptil ganas tersebut membuat warga merasa was-was, mengingat sungai tersebut merupakan jalur utama aktivitas harian warga, mulai dari transportasi ke kebun hingga lokasi mencari ikan.

Tak hanya sebagai jalur transportasi dan tempat mencari ikan, sungai tersebut juga kerap digunakan warga untuk mencuci kendaraan dan aktivitas lainnya.

Kemunculan buaya ini bahkan sempat terekam oleh warga dan videonya beredar luas di media sosial, menambah kecemasan masyarakat. Hingga kini, buaya tersebut masih terlihat berkeliaran di perairan dekat Kampung 1 Desa Jermun.

BACA JUGA:Muchendi Jalani Tes Kesehatan: Siap Pimpin OKI & Ikut Retreat!

BACA JUGA:Rugikan Perusahaan Rp50 Juta, Sales di Prabumulih Ditangkap Tim Singo Timur di OKI

Menurut informasi yang beredar, warga mengaku sudah melihat buaya itu hampir setiap hari selama dua minggu terakhir.

Salah seorang warga, Nizar, mengungkapkan bahwa keberadaan buaya tersebut membuat dirinya dan warga lain merasa ketakutan setiap kali beraktivitas di sekitar sungai.

“Sekarang kami takut turun ke sungai, khawatir tiba-tiba diserang buaya,” kata Nizar, Kamis, 27 Februari 2025.

Kepala Desa Jermun, Abusroni, mengakui bahwa dirinya telah menerima banyak laporan dari warga tentang seringnya kemunculan buaya tersebut. Dia sendiri mengaku turut cemas karena keberadaan predator itu sangat berbahaya bagi keselamatan warga.

BACA JUGA:BPKAD OKI Dukung Pengadaan Mobil Dinas dengan Sistem Sewa, Ini Alasannya

BACA JUGA:Produksi Menurun Akibat Hujan, Harga Karet di OKI Tembus Rp31.684 per Kilogram

“Saya sudah beberapa kali menerima laporan dari warga. Keberadaan buaya ini benar-benar membuat resah karena sangat membahayakan,” ujar Abusroni.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihak desa berencana memasang papan peringatan di beberapa titik agar warga lebih waspada saat beraktivitas di sekitar sungai.

“Kami khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena sungai ini merupakan jalur utama warga menuju kebun dan mencari ikan,” tambahnya.

Kekhawatiran warga semakin bertambah setelah diketahui bahwa buaya tersebut tidak hanya berkeliaran di sungai, tetapi juga kerap naik hingga ke tanggul atau kanal di sekitar sungai.

Abusroni memastikan bahwa pihak desa akan segera melaporkan kejadian ini ke instansi terkait di Pemkab OKI agar segera mendapat penanganan dan warga bisa kembali merasa aman beraktivitas.

“Laporan akan segera kami sampaikan ke dinas terkait agar buaya ini bisa segera ditangkap atau dipindahkan, sehingga warga tidak terus-terusan merasa takut,” pungkasnya.

BACA JUGA:Surplus Beras 238 Ribu Ton, OKI Siap Dukung Swasembada Pangan Nasional

BACA JUGA:Kepala Sekolah di OKI Diduga Salah Kelola Dana BOS, Guru-Guru Minta Pergantian

Sebelumnya, peristiwa serangan buaya juga sempat terjadi di Kecamatan Jejawi, OKI. Seorang warga Dusun 1, Desa Terusan Jawa bernama Madi (42), menjadi korban serangan buaya saat sedang beraktivitas di tepi sungai.

Madi, yang sehari-hari bekerja sebagai petani, mengalami luka robek dan lecet di lengan kirinya akibat gigitan buaya liar tersebut.

Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto, melalui Kapolsek Jejawi, Ipda Muhammad Rizal, membenarkan adanya insiden tersebut.

“Benar, ada warga Desa Terusan Jawa yang digigit buaya liar pada hari Senin lalu. Korban bernama Madi, laki-laki berusia 42 tahun,” ujar Kapolsek, Rabu, 30 Oktober 2024.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER