6 Kabupaten Penyokong Utama Perkebunan Karet Sumsel

Daerah dengan perkebunan karet terluas di Sumsel----

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Sumatera Selatan (Sumsel) terus menunjukkan potensinya sebagai produsen karet terbesar di Indonesia. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel pada 2023 mengungkapkan bahwa enam kabupaten di provinsi ini menjadi penyumbang utama luas perkebunan karet, dengan Musi Banyuasin menduduki peringkat pertama.

Musi Banyuasin: Pemimpin Perkebunan Karet

Kabupaten Musi Banyuasin mencatatkan luas lahan perkebunan karet terbesar, mencapai 211.416 hektar. Dengan angka ini, Musi Banyuasin tidak hanya memimpin di tingkat provinsi tetapi juga berperan penting dalam menopang perekonomian berbasis agrikultur di Sumsel.

OKI dan Muara Enim Menjadi Pendorong Utama

Di posisi kedua, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki luas perkebunan karet sebesar 193.083 hektar. Sementara itu, Kabupaten Muara Enim menempati peringkat ketiga dengan luas 173.441 hektar. Kedua daerah ini menjadi tulang punggung industri karet di Sumsel dan memberikan kontribusi besar pada pasokan karet nasional.

Daftar 6 Kabupaten Penyokong Perkebunan Karet Terluas di Sumsel

Berikut daftar lengkap enam kabupaten dengan luas perkebunan karet terbesar di Sumatera Selatan tahun 2023:

  1. Musi Banyuasin: 211.416 hektar
  2. Ogan Komering Ilir (OKI): 193.083 hektar
  3. Muara Enim: 173.441 hektar
  4. Musi Rawas: 122.021 hektar
  5. Banyuasin: 103.890 hektar
  6. PALI: 60.375 hektar

Total Luas Perkebunan Karet di Sumsel

Secara keseluruhan, luas perkebunan karet di Sumsel mencapai 997.303 hektar pada 2023. Meskipun karet menjadi komoditas penting, luasnya masih kalah dibandingkan dengan kelapa sawit yang mencapai 3.361.940 hektar, menjadikan sawit sebagai komoditas unggulan utama provinsi ini.

Potensi Komoditas Lain

Selain karet dan sawit, Sumsel juga memiliki komoditas lain seperti kopi, lada, dan kakao. Luas lahan kopi mencapai 198.015 hektar, menjadikan Sumsel salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. Sementara itu, kakao yang memiliki luas lahan 2.573 hektar menunjukkan potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Tantangan dan Peluang

Meski memiliki potensi besar, sektor perkebunan karet menghadapi tantangan, termasuk fluktuasi harga di pasar global. Stabilisasi harga menjadi kunci untuk menjaga kesejahteraan petani dan mendorong keberlanjutan sektor ini. Dukungan kebijakan yang pro-petani, optimalisasi pengelolaan lahan, dan inovasi teknologi diharapkan dapat membantu Sumsel memaksimalkan potensi karetnya.

Dengan beragam komoditas unggulan, Sumatera Selatan terus memperkokoh posisinya sebagai pusat agrikultur nasional. Dukungan infrastruktur, teknologi, dan kebijakan strategis akan memperkuat daya saing provinsi ini di tingkat nasional dan internasional.

Tag
Share
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER