Tentang Status Adiwiyata, Harusnya Rutinitas Sekolah Mencirikan
Tulisan Sekolah Adiwiyata terpampang besar di dinding SMPN 6 Prabumulih--
KORANPRABUMULIHPOS.COM- Terkait status Sekolah Adiwiyata yang diraih oleh SMPN 6 Prabumulih, namun dengan kondisi yang kebenaran terlihat kotor dan seperti kurang terawat, belum lama ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Hj Dwi Koryana berkomentar.
Menurut wanita berkacamata ini, setidaknya untuk meraih status sebagai sekolah adiwiyata tersebut penuh dengan perjuangan, pihak sekolah tentunya memiliki dan memenuhi indikator-indikator tertentu untuk menjadi sebagai sekolah yang berstatus Adiwiyata.
Karena itu, Sekolah yang mendapatkan status sebagai Adiwiyata, yang berwawasan lingkungan ini, idealnya mencirikan status tersebut, dan melaksanakan aktivitas di sekolah sebagai sekolah Adiwiyata.
Dia mengatakan, yang punya program adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Perhutanan, yang direalisasikan melalui Dinas Lingkungan Hidup provinsi dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kota.
BACA JUGA: Amirza: Tak Ada Pungutan Liar di SMA 4 Prabumulih
BACA JUGA:Ini Tiga Program Pengurus Baru KKG PAI Kota Prabumulih
"Program ini diadakan dalam rangka mengenalkan pada masyarakat mengenai lingkungan. Harusnya setelah mendapatkan status Adiwiyata itu, aktivitasnya menjadi rutinitas di sekolah tersebut," ujar Dwi Koryana seraya mengatakan jika SMPN 6 Adiwiyata tingkat Kota Prabumulih.
Mengenai hal tersebut, Dwi Koryana mengatakan akan menggelar rapat koordinasi dan berkomunikasi dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih, yang menaungi Satuan Pendidikan, tentunya lebih mudah mengkordinir dan mengontrolnya.
Karena Program Adiwiyata itu program lingkungan Hidup agar siswa mengenali lingkungan. Sedangkan sekolah berada dibawa naungan Dinas pendidikan, baiknya Dinas Pendidikan menginstruksikan pada pihak Satuan Pendidikan, jangan sampai dianggap penghargaan itu selesai.
"Adiwiyata tersebut merupakan wujud dari usaha keluarga sekolah sebelumnya, harusnya masih atau hilangnya status adiwiyata, rutinitas adiwiyata harusnya tetap dijalankan," tegasnya.
BACA JUGA:Dirikan Empat Pos PAM, Pengamanan Nataru Polres Prabumulih Rakor Lintas Sektor
Dia juga menjelaskan sedikit tentang sekolah Adiwiyata, Misalnya, ada tempat pembuangan sampah yang perpisahan antara sambungan organik dan anorganik, Di sekolah Ada biopori untuk memasukkan sampah dan lainnya.
Aturan yang mengharuskan hemat air, Jika sebelumnya di musholla air wudu itu terbuang sia sia, namun dalam program Adiwiyata, airnya ditampung untuk bisa dimanfaatkan kembali. Misalnya bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman.
Sebelumnya pihak Sekolah, berteman bahwa kebersihan lingkungan sekolah selalu dilaksanakan. Makan di SMPN 6 Prabumulih ada jadwal piket setiap hari.