Ekonomi Global Lagi Nggak Baik-baik Saja, Begini Kondisinya

--

Jakarta - Kondisi ekonomi global sedang tidak baik-baik saja. Perekonomian global diproyeksikan melambat karena berbagai sebab.

Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad mengatakan, pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini diproyeksikan 3%. Pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah jika dibanding tahun lalu.

BACA JUGA:Bos Bulog Sebut Harga Beras Bisa Lebih Murah dengan Cara Ini

Tauhid mengatakan, hal itu dipicu oleh dampak perang Rusia-Ukraina yang menimbulkan inflasi tinggi dan pengetatan kebijakan moneter.

"Dunia saat ini tidak dalam kondisi baik-baik saja. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan melambat dari 3,5% di 2022 menjadi 3% di 2023 sebagai akibat krisis Rusia-Ukraina berkepanjangan, inflasi yang tinggi, serta kebijakan moneter yang ketat dipicu kenaikan suku bunga The Fed," katanya dalam acara dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Dampaknya inflasi dan kebijakan moneter yang ketat itu membuat nilai tukar sejumlah negara terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan. Hal itu pun berpengaruh pada penurunan ekonomi banyak negara.

BACA JUGA:Jadi Target Operasi, 2 Pengedar Sabu-sabu di Lempuing Jaya OKI Dibekuk BNN

"Apalagi saat ini krisis Palestina dan Israel juga turut mempengaruhi ekonomi di kawasan tersebut," katanya.

Ekonomi global juga mengalami tekanan karena perubahan iklim. Hal ini memberikan pengaruh yang besar terhadap ketahanan pangan.

"Di saat yang sama dalam 10 tahun terakhir kenaikan suhu muka bumi 1 derajat memberikan dampak yang sangat luar biasa, bahkan El Nino 6 bulan terakhir turut mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Tidak hanya persoalan ketahanan pangan kita yang terancam, namun juga lingkungan semakin buruk," ujar Tauhid.

Di sisi lain, situasi domestik juga perlu diwaspadai. Tauhid mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 sebesar 4,94%, lebih rendah dibandingkan kuartal III 2022 sebesar 5,73%.

"Ini merupakan sinyal dan tantangan bahwa dibutuhkan beragam terobosan agar ekonomi kita mengalami perbaikan, bukan hanya dari sisi fiskal namun juga sisi moneter agar kualitas pertumbuhan ekonomi semakin membaik ditandai penurunan angka kemiskinan, penurunan angka pengangguran serta pengurangan ketimpangan bahkan tidak lupa peningkatan kesejahteraan petani, nelayan maupun kualitas sumber daya manusia Indonesia," paparnya. (dc)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER