Lebih Pilih AI, Induk TikTok Pecat Ratusan Karyawan
Aplikasi TikTok. -Foto: Getty Images/georgeclerk-
KORANPRABUMULIHPOS.COM - ByteDance, induk perusahaan TikTok yang berbasis di China, baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan, terutama di Malaysia. Langkah ini diambil seiring dengan meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk moderasi konten di platform, yang mengurangi ketergantungan pada pegawai manusia.
Meskipun TikTok tidak merinci jumlah pasti karyawan yang terdampak, mereka mengindikasikan bahwa kurang dari 500 orang terpengaruh oleh keputusan ini. Namun, PHK ini tidak berdampak pada karyawan di Amerika Serikat.
Seorang juru bicara TikTok menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat model operasional global dalam moderasi konten.
"Kami berencana untuk menginvestasikan USD 2 miliar secara global dalam bidang kepercayaan dan keamanan pada tahun 2024. Kami terus meningkatkan efektivitas upaya kami, dengan 80% konten yang melanggar saat ini dihapus oleh teknologi otomatis," ujarnya kepada TechCrunch.
BACA JUGA:4 Rekomendasi HP Terbaik dan Termurah dengan Harga Rp1 Jutaan
Saat ini, TikTok masih menggunakan kombinasi teknologi otomatis dan moderator manusia untuk memeriksa konten yang dibagikan di platform. Namun, tampaknya perusahaan media sosial raksasa ini semakin beralih ke teknologi otomatis.
Gelombang PHK terbaru ini menyusul serangkaian pengurangan tenaga kerja yang telah dilakukan oleh ByteDance sebelumnya. Pada bulan April, perusahaan memotong lebih dari 250 pekerjaan di Irlandia, dan pada bulan Mei, TikTok dilaporkan memberhentikan sekitar 1.000 karyawan di tim operasional dan pemasaran. Selain itu, pada bulan Januari, TikTok juga melakukan PHK terhadap 60 karyawan di departemen penjualan dan periklanan.