Sumsel Atasi Inflasi, Program Pembelian Beras ASN, Surplus Lokal
PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) diketahui sebagai salah satu penghasil beras dengan surplus mencapai 780 ribu ton setiap tahunnya.
Sebagian besar kelebihan beras ini didistribusikan ke luar Sumsel, dengan 90 persen di antaranya dikirim ke Jambi, sementara sisanya disalurkan ke Jakarta dan Jawa.
Untuk meningkatkan penyerapan beras di daerahnya sendiri, pemerintah daerah Sumsel merencanakan pembelian beras khusus untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).
Data menunjukkan bahwa delapan pemerintah daerah di Sumsel akan membeli beras untuk ASN.
BACA JUGA:Pasar Malam Jadi Hiburan Alternatif Masyarakat
BACA JUGA:Toha-Rohman Ikut Pilkada Muba, Klaim Kantongi 11 Kursi-Penuhi Syarat
Total ASN yang direncanakan mendapatkan beras ini mencapai 53.075 orang, terdiri dari 12 ribu di Pemprov Sumsel, 18 ribu di Palembang, 6 ribu di OKI, dan 8 ribu di Musi Banyuasin.
Selain itu, Muara Enim akan melibatkan 6 ribu ASN, Lubuklinggau 3 ribu, Musi Rawas 5 ribu, dan Musi Rawas Utara lebih dari 1.000 orang.
Asisten II Setda Sumsel, Basyaruddin Akhmad, menjelaskan bahwa total kebutuhan beras di daerah tersebut adalah sekitar 6.213 ton per tahun, dengan asumsi setiap ASN membutuhkan sekitar 10 kg.
Kebijakan ini diambil berdasarkan data dari Dinas Pertanian yang menunjukkan surplus beras di Sumsel, dengan sebagian besar didistribusikan ke Jambi, Jakarta, dan Jawa.
BACA JUGA:Toko Kelontong di Palembang Kembali Dibobol Maling untuk Kesepuluh Kalinya
BACA JUGA:Hujan atau Cerah? Berikut Prediksi Cuaca Sumsel dan Sekitarnya Hari Ini
"Kami ingin memanfaatkan surplus ini untuk memenuhi kebutuhan beras ASN di Sumsel," jelas Basyaruddin dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Bina Praja.
Basyaruddin juga mengungkapkan bahwa beras untuk ASN akan disediakan dengan harga yang lebih rendah dari pasar.