PALEMBANG - Aksi pembobolan uang dalam ATM dengan modus mengganjal exit shutter atau lobang keluar masuk kartu ATM menggunakan tusuk gigi marak kembali.
Terbaru, sebuah mesin ATM di salah satu minimarket yang berada di Jalan RH Najamudin, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako Palembang pada Jumat 24 November 2023 siang.
Salah satu pelakunya berhasil diamankan warga dan saat ini telah dibawa ke Mapolsek Sako untuk pemeriksaan kepolisian. Petugas memintai keterangan Satria (27), salah satu saksi mata yang juga pegawai minimarket.
Ikut diamankan barang bukti berupa kartu ATM CIMB Niaga milik korban Rika Puspita (35), gergaji besi yang digunakan dan uang tunai sebesar Rp300 ribu.
Kawanan ini mengincar emak-emak yang masuk ke minimarket yang akan mengambil uang atau melakukan transaksi di mesin ATM.
Lalu, mereka menunggu korban di luar minimarket. Saat korban datang untuk bertransaksi gagal karena kartu ATM tak bisa digunakan.
"Iya, sudah diamankan di Mako," ujar Kapolsek sako Kompol Sulis Pujiono SH, saat dikonfirmasi via pesan WhatApps, Jumat malam.
Pelaku yang diamankan itu bernama Aryanto (28), warga Dusun 4, Desa Padang Ratu, Kelurahan Padang Ratu, Kecamatan Wonosobo, Kecamatan Tanggamus, Provinsi Lampung.
Aksi serupa juga sebelumnya terjadi di Kota Lubuklinggau, pada September 2022 lalu. Polisi berhasil membekuk pelakunya dan mengaku belajar dari YouTube.
Dua tersangka, Bustami (49), warga Jl Tembok Raya RT 03, Desa Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Bambang Irawan (57), warga Jl Sapta Marga Gg H Harun Ali Pasar Hewan, Talang Rimbo Lama, Curup Tengah, Rejang Lebong, Bengkulu.
Bustomi dan Bambang mempunyai peran masing-masing. Bustomi berperan mengganjal exit shutter dengan tusuk gigi.
“Itu agar ketika calon korban ingin memasukan ATM menjadi terganjal atau tidak bisa dimasukan,” kata Bustomi.
Setelah diganjal, dua pelaku menunggu calon korban. Biasanya memilih korban emak-emak. Nah ketika ada korban yang kesulitan memasukan kartu ATM, tersangka Bambang masuk ke ATM, seolah ingin menggunakan mesin ATM untuk transaksi.
Melihat korban panik, tidak bisa memasukan kartu ATM lalu tersangka Bambang pura-pura menawarkan bantuan. Namun sebenarnya ingin menukarkan ATM korban dengan kartu ATM yang sudah disiapkan terlebih dahulu.
“Jadi Saya katakan jangan dimasukan, tapi ditempel. Sambil memperagakan dan meminjam ATM korban. Saat itulah mesin ATM ditukar dengan kartu lain yang warna sama yang telah dipersiapkan,” jelas Bambang.