MUBA - Setelah mengungkap identitas kerangka manusia yang ditemukan berserakan di kebun kelapa sawit plasma, Desa Cipta Praja, Kecamatan Keluang, MUBA, akhirnya terungkap pula kalau korban merupakan korban pembunuhan.
Identitas kerangka manusia itu diketahui seorang laki-laki bernama Pemas Anggara berusia 18 tahun, yang merupakan warga Desa Cipta Praja.
Korban Pemas telah dilaporkan pihak keluarga telah menghilang selama 10 hari yang lalu dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Aerox dan membawa handphone.
Setelah melakukan penyelidikan, aparat Polsek Keluang dan tim Buser Sat Reskrim Polres Muba berhasil mengamankan Guntur (22) warga Desa Cipta Praja, Kecamatan Keluang, Muba.
BACA JUGA:Buron Sebulan, Pelaku Curanmor di Muara Enim Berhasil Dibekuk Polisi
BACA JUGA:Viral! Pria di Kertapati Palembang Perlihatkan Alat Vitalnya, ke Wanita Penjaga Konter HP
Tersangka Guntur ditangkap setelah dirinya kabur selama tiga pekan setelah menghabisi nyawa Pemas Permana.
Tersangka sebelumnya menyerahkan diri setelah diburu hingga ke Provinsi Jambi.
Kapolres Musi Banyuasin AKBP Imam Safi’i, melalui Kapolsek Keluang AKP Hendra Sutisna, mengatakan, motif pelaku menghabisi nyawa korban karena alasan sakit hati dengan kata-kata yang pernah dilontarkan.
"Pelaku diburu hingga ke Jambi dan akhirnya menyerahkan diri lalu dijemput untuk pemeriksaan lanjutan," kata Kapolsek Hendra.
BACA JUGA:Sopir Bus Maut Minanga Study Tour SDN 1 OKU Belum Serahkan Diri
BACA JUGA:Buron Sebulan, Pelaku Curanmor di Muara Enim Berhasil Dibekuk Polisi
Pihaknya menduga pelaku pembunuhan terhadap Pemas Permana dilakukan lebih dari satu orang.
Tersangka Guntur sendiri dijerat dengan Pasal 80 ayat (3) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU RI No 23 tahun 2022 tentang Perlindungan anak, serta Pasal 338 KUHP atau pasal 365 ayat (1) dan ayat (3).
Diketahui sebelumnya, identitas kerangka manusia yang ditemukan berserakan di kebun kelapa sawit plasma 1705, Dusun V, Desa Cipta Praja, Kecamatan Keluang, Muba beberapa hari lalu terungkap.