Evaluasi 3 Bulan ke Depan
PRABUMULIH - Pj Walikota Prabumulih H Elman ST MM menegaskan, jika pengentasan stunting harus dilakukan secara menyeluruh.
Dimana upaya pengentasan stunting tak cukup hanya dengan melihat kondisi penderita. Namun harus dilakukan secara menyeluruh, dalam hal ini dari segi ekonomi,
hingga harus memperhatikan situasi dan kondisi tempat tinggal penderita.
"Ini kan satu kesatuan, kalau masalah stunting kurang gizi saja enak. Tapi kita lihat kondisi rumahnya, kondisi jangka lama apa pekerjaan orang tuanya, kondisi rumahnya kesehatan rumahnya itu yang harus kita pikirkan," tuturnya disela sela kunjungan ke rumah penderita stunting, Selasa 21 November 2023.
Oleh karena itulah kata dia, Pemkot Prabumulih secara keroyokan melakukan upaya menekan stunting dengan melibatkan semua OPD.
Misalkan kata dia, keluarga penderita tak masuk dalam daftar PKH maka akan diupayakan oleh dinas terkait.
"Yang wc nya belum layak kita buatkan, yang belum masuk penerima bantuan beras kita masukkan. Belum punya KK kita bawa kadin Capil, Jadi jangan ada yang tertinggal," ucapnya.
Nantinya ungkap dia, akan dilihat progres 3 bulan kedepan. "Akan kita pantau anak anak ini 3 bulan kedepan," ujarnya.
Ia menegaskan, pihak dinas kesehatan dalam hal ini puskemas dan Posyandu wajib memantau kesehatan anak-anak stunting. "Begitupun dengan Lurah RT RW punya peran, dan Alhamdulillah RT nya tahu persis dengan warganya," tuturnya.
Disinggung adakah target dalam menurunkan stunting, apalagi diketahui ada 78 anak penderita stunting di Kota Prabumulih saat ini.
"Kita tidak punya target, kita kerja dulu dan realisasinya. Kita lihat 3 bulan ini dari mulai kesehatannya dari bantuannya dari anaknya keluarganya," tukasnya.
Salah-satu rumah yang didatangi, Yunita (34) dan Wahyudi (40) yang beralamat di Jalan Arjuna, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih. Ibu Rumah Tangga (IRT) yang mempunyai 5 orang anak itu bercerita, suaminya bekerja tak tetap sebagai sopir mobil. "Tidak setiap hari bekerja, kadang satu minggu sekali, kadang 1 minggu 2 kali, saat akan menimbang getah karet," jelasnya mengaku sampai saat ini masih hidup mengontrak di bedeng semi permanen yang ditumpanginya saat ini.
Sementara ke lima anaknya, butuh makan. "Anak pertama putus sekolah, seharusnya sudah kelas 3 SMP kalau dia sekolah. Anak nomor dua umur 9 tahun dan masih sekolah kelas 3 SD, anak ketiga usia 5 tahun, anak keempat 3 tahun 4 bulan dan anak kelima usia 1 tahun 10 bulan," sebutnya mengaku semua anaknya perempuan.
Menurutnya, anaknya yang dinyatakan stunting merupakan anak ketiga karena tinggi dan berat badan anaknya tidak seperti anak seusianya. "Kami berterimakasih pemerintah sudah datang dan memberikan bantuan," tukasnya.(08)