Lahir Tahun 1946, Vespa Skuter Legendaris Italia: Dari Ide Pasca Perang Menuju Ikon Pop Dunia

Jumat 19 Apr 2024 - 02:40 WIB
Reporter : Erna
Editor : Tedy

Bahkan, nama "Vespa" sendiri tercetus dari Enrico yang kala itu melihat kemiripan desain skuter dengan seekor tawon ("vespa" dalam bahasa Italia). Julukan ini pun dengan cepat disetujui dan melekat hingga sekarang. 

Kehadiran Vespa bak angin segar bagi Italia. Dalam 10 tahun pertama, skuter mungil ini terjual hingga 1 juta unit! Bandingkan dengan penjualan di seluruh dunia yang mencapai 4 juta unit di tahun 1960.

Menariknya, D'Ascanio awalnya sempat menolak tawaran Piaggio. Alasannya? D'Ascanio tak begitu menyukai motor yang dianggapnya besar, kotor, dan tak bisa diandalkan. D'Ascanio lebih tertarik mendesain mobil. 

Selain itu, saat bersamaan, D'Ascanio juga tengah didekati oleh Ferdinando Innocenti untuk mendesain skuter lain. Namun, Piaggio berhasil memenangkan hati D'Ascanio, dan sisanya adalah sejarah.

Tak disangka, Innocenti yang ditolak Piaggio kemudian menciptakan Lambretta, salah satu skuter legendaris yang kerap menjadi rival Vespa di film-film. 

Meski begitu, penjualan Vespa terbilang fantastis. Di tahun kedua produksinya saja, Vespa sudah terjual 10.000 unit. 

Sejak diciptakannya Vespa pertama, Vespa 98, merek ini telah mendesain banyak model yang berbeda. 

Sekarang, ada 11 model Vespa yang berbeda, mulai dari Primavera hingga GTS Super, yang dijual di Amerika Serikat. 

Setiap model tetap mempertahankan desain fisik yang mirip namun menawarkan pengalaman berkendara yang berbeda. 

Tidak peduli model mana yang dipilih, Vespa sangat ideal untuk bermanuver di jalan-jalan sempit atau perjalanan singkat ke tempat kerja atau sekolah dan pulang ke rumah. 

Namun, skuter terkenal ini sempat kehilangan popularitasnya di Amerika Serikat setelah tahun 1981. 

Merek ini tidak dilirik kembali di pasar Amerika Serikat hingga tahun 2001. Kenaikan harga bahan bakar sekitar tahun 2005 membuat Vespa dan skuter motor lainnya menjadi sangat populer, dengan salah satu pemiliknya mengatakan kepada, "Saya mengendarainya sekitar 20 mil sehari, dan saya hanya perlu mengisinya dua kali sebulan."

Hingga kini, Vespa tak hanya menjadi alat transportasi, namun juga simbol gaya hidup. 

Desain klasiknya yang timeless, durabilitasnya yang teruji, serta pengalaman berkendara yang menyenangkan, membuat Vespa terus dicintai, tak hanya di Italia, tapi juga di seluruh dunia. (Sumeks.co)

Kategori :