Tampung Daun Nanas Petani, Bayar Gaji Pekerja Melalui Bank BRI
PRABUMULIH – Hiruk pikuk di rumah produksi Koperasi Miwah Pineapple Prabumulih tak tampak seperti biasanya, akhir-akhir ini. Padahal pada saat Prabumulih pos berkunjung di bulan bulan sebelumnya, para anggota Koperasi, sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.
Saat memasuki area rumah produksi, sudah tampak kesibukan para anggota. mulai dari siklum pertama penerimaan daun nanas super yang panjangnya masksimal 60 cm, datang dari petani. Lalu kemudian beralih ke aktivitas berikutnya langsung produksi pemecahan daun nanas menjadi serat.
Dilanjutkan lagi ke pencucian serat yang baru di pecah-pecah menggunakan mesin, lalu serat daun nanas dijemur dibawah terik mata hari. Ada juga yang mulai merapikan serat daun nanas yang sudah di jempur, untuk dikirim ke indsutri rumahan, yaitu proses pembuatan benang.
Nah pada senin 1 april 2024, aktivitas di rumah produksi ini tidak seperti bulan biasanya, karena berada pada bulan suci Ramadhan, aivitas di Koperasi Miwa Pineapple Prabumulih dibatasi. “Jika di bulan biasa, aktivitas produksi rutin dilakukan, tapi sekarang hanya seedarnya saja. Tidak rutin seperti dilluar bulan Ramadhan, aktivitas akan normal kembali habis lebaran,” ujar Agus Zali, ketua Koperasi Miwa Pineapple Prabumulih, di jalan Beritung Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.
Meski tidak produksi secara masimal, namun Penerimaan daun dari petani tetap diterima. Hanya saja jika sebelumnya setiap dua hari sekali, namun saat bulan Ramadhan hanya satu kali dalam saatu minggu. Karna aktivita produksi tidak maksimal, jadi sayang kalau daun yang super, ukuran 60 cm kering, jika tidak segera di pecahkan dan diambil seratnya.
“meski tidak beroperasi, kalau petani datang mengantar daun, tetap kita terima. Harganya kan Cuma Rp500 per kilonya, Kasian juga kan kalau tidak dterima sudah jauh dari Kebon. Mereka juga adalah bagian dari Koperasi ini,” kata Agus.
Aktivitas industri hulu pembuatan serat nanas di Kota Prabumulih ini, memang diawali dari penerimaan daun nanas dari para petani di Desa Sungai medang, Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih.
Semua orang yang terlibat dalam industry hulu pembuatan serat dari daun nanas ini, merupakan anggota Koperasi. Sehingga untuk pembayaran iuran wajib anggota, bisa diambil atau disetor dari pendapatan atas hasil kerja anggota di Koperasi.
Sebagai mitra BRI Cabang Kota Prabumulih, semua Pembayaran pendapatan anggota koperasi dilakukan melalui fasiitas BRI, seperti transfer. “kita menghimpun mereka dalam Koperasi Miwa pineple yang anggotanya sebanyak tiga puluh orang untuk melaksanakan aktivitas industry hulu pembuatan serat nanas di prabumulih,’’ujar Agus.
Di koprasi miwa pineple prabumulih, tak ada daun nanas yang terbuang yang ukuran panjang 60 cm, di buat menjadi serat daun nanas. Sedangkan yang pendek yang tidak bisa di buat serat, dijadikan kerajinan anyaman seperti anyaman,tas, topi, peci, sandal, dan lainnya sebagai kerajinan yang juga dari anggota koprasi.
Jadi misi Zero Wasted dari nanas benar benar diterapkan di Koperasi ini. daunnya jadi serat, serat jadi benang, benang jadi kain dan kain bisa jadi pakaian seperti baju dan lainya. Sedangka Limbah produksi ada manfaatnya untuk pakan ternak, bahkan air cucian serat juga sudah diteliti hasilnya luar biasa, bisa dijadikan pupuk organik
Sampai saat ini, jumlah permintaan pengiriman ke Singapore dan Malaysia masih terus berjalan. Rata-rata pengiriman 300 hingga 500 kg per bulan, sesuai permintaan. Untuk terus bisa menjalankan aktivitas industry hulu pembuatan serat nanas, Koperasi Miwa menjadi mitra BRI, bukan hanya untuk pinjaman modal agar aktivitas terus berjalan, namun juga kemitraan untuk promosi tentang hasil produksi anggota Koperasi.