PRABUMULIH - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Prabumulih, ikut berpartisipasi dalam melakukan langkah percepatan penurunan angka stunting di Kota Prabumulih.
Upaya ini dilihat dari banyaknya peserta yang dikirim untuk mengikuti diklat (pendidikan dan pelatihan) sebagai calon pelatih berjenjang tingkat dasar, program percepatan penurunan stunting di Prabumulih, untuk menjadi Tim Percepatan dan Penurunan Stunting (TPPS).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih, Riduan SPd MSi melalui Sekdin Pedro Santoso AB SPd MSi, mengatakan tahun 2024 ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan penambahan 40 orang sebagai Tim Percepatan dan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat PAUD dan Sekolah Dasar.
"upaya percepatan penurunan angka stunting hingga mencapai target zero, sebelumnya kita mengirim 20 pendidik PAUD, saat ini telah memiliki sertifikat kelulusan sebagai PCP Diklat Dasar tentang Penanganan Stunting. Tahun 2024 ini kita targetkan penambahan 20 orang pelatih lagi,” katanya, belum lama ini.
BACA JUGA:KIP Kuliah 2024 Cair Maret saat Ramadan
Menurut suami Nuraisyah Yany SPd MSi ini, TPPS nanti akan bertugas mensosialisasikan tata cara penanganan stunting di tingkat sekolah. Tak hanya itu, sosialiasi juga menyasar para orang tua siswa. Harapanya, para wali siswa dapat menerapkan Pola Hidup Sehat (PHBS).
Tidak hanya gizi pada ibu hamil, balita, dan keluarga kurang mampu yang diperhatikan, tetapi juga kehidupannya. meliputi penerapan pola hidup sehat dan lingkungan juga mempengaruhi, karna itu harus diperhatikan.
Lebih jauh, Pedro mengatakan bahwa pihaknya rutin memantau pelaksanaan sosialisas oleh TPPS naungan Disdikbud Prabumulih. "Berbagai kegiatan telah dijalankan bekerja sama pihak terkait dalam rangka pemberian asupan gizi bagi ibu hamil, balita, keluarga miskin, dan lainnya. Harapan Kita semoga target Zero stunting di Kota Prabumulih bisa tercapai," tukasnya .(05