KORANPRABUMULIHPOS.COM - Qualcomm kembali mengguncang pasar chipset premium lewat kehadiran Qualcomm Snapdragon 8 Gen 5. Meski masih berada di keluarga seri 8, posisinya dibuat sedikit berbeda. Alih-alih menggantikan Snapdragon 8 Elite 5 sebagai chip paling bertenaga, model baru ini justru hadir sebagai opsi flagship yang lebih ramah di kantong, namun tetap membawa banyak kemampuan kelas atas.
Chipset ini dibangun dengan proses fabrikasi 3nm yang sama dengan varian Elite dan didukung CPU Oryon generasi ketiga. Konfigurasinya terdiri dari dua prime core hingga 3,8 GHz serta enam performance core 3,32 GHz. Menariknya, Qualcomm memilih membandingkan performanya bukan dengan Elite, melainkan dengan Snapdragon 8 Gen 3 yang rilis dua tahun lalu.
Hasilnya, peningkatan yang diklaim cukup signifikan: performa CPU naik 36%, GPU meningkat 11%, dan pemrosesan AI melonjak hingga 46%. Efisiensi dayanya juga diklaim lebih baik 13%, menurut laporan dari GSMArena.
Di sisi grafis, chipset ini tetap menggunakan Adreno 840 dengan dukungan Frame Motion Engine 3.0, sama seperti versi Elite. Bedanya, fitur Adreno High-Performance Memory tidak dihadirkan untuk model ini. Meski begitu, kemampuan gaming-nya tetap disiapkan untuk pengalaman kelas premium, terutama bagi perangkat flagship yang harganya lebih bersahabat.
Untuk kecerdasan buatan, peningkatan NPU Hexagon NPU menjadi salah satu sorotan. Dengan lonjakan performa 46% dibanding pendahulunya, chipset ini mampu menangani AI on-device dan input multimodal—fitur yang makin penting di era smartphone yang menuntut respons cepat sekaligus menjaga privasi pengguna.
Sektor kamera diperkuat oleh Spectra ISP, sementara kemampuan jaringan ditopang Snapdragon X80 5G Modem-RF System, sama seperti yang dipakai pada lini Elite.
Perangkat pertama yang dikonfirmasi akan memakai Snapdragon 8 Gen 5 adalah OnePlus, melalui OnePlus Ace 6T / 15R. Setelah itu, sejumlah produsen lain seperti iQOO, Motorola, dan Vivo disebut siap mengikuti.
Dengan posisi sebagai flagship versi “realistis”, Snapdragon 8 Gen 5 berpotensi menjadi primadona bagi brand yang ingin menghadirkan performa mendekati kelas atas tanpa membuat harga jual perangkat meroket. (*)