KORANPRABUMULIHPOS.COM – Fitur Find My iPhone kembali membuktikan kegunaannya. Berkat fitur pelacak bawaan Apple ini, polisi Inggris berhasil mengungkap sindikat besar pencurian dan penyelundupan ponsel yang telah menyalurkan lebih dari 40.000 unit ponsel curian ke luar negeri dalam setahun terakhir.
Sindikat ini diduga bertanggung jawab atas 40% dari seluruh kasus pencurian ponsel di London selama 12 bulan terakhir. Kepolisian Metropolitan London menyebut penggerebekan kali ini sebagai operasi terbesar dalam sejarah mereka untuk memerangi kejahatan pencurian ponsel.
Kasus ini bermula pada Malam Natal tahun lalu, ketika seorang korban melacak iPhone-nya yang dicuri menggunakan fitur Find My iPhone. Sinyal pelacakan mengarah ke sebuah gudang di dekat Bandara Heathrow, tempat polisi kemudian menemukan ponsel tersebut bersama 894 perangkat lain di dalam satu kotak.
“Petugas keamanan di lokasi sangat kooperatif, dan mereka menemukan iPhone korban di antara ratusan ponsel lainnya,” ungkap Inspektur Detektif Mark Gavin dari Kepolisian Metropolitan, dikutip dari BBC, Rabu (8/10/2025).
Hasil penyelidikan mengungkap bahwa hampir semua ponsel di gudang tersebut merupakan barang curian yang siap dikirim ke Hong Kong. Polisi kemudian mencegat beberapa paket tambahan dan, melalui pemeriksaan forensik, berhasil mengidentifikasi dua tersangka utama.
Saat kedua pria itu dihentikan dalam perjalanan, polisi menemukan belasan ponsel di mobil mereka. Penyelidikan lebih lanjut berujung pada penggerebekan 28 rumah yang terkait, di mana ditemukan lebih dari 2.000 ponsel curian. Dua tersangka ditahan bersama 16 orang lainnya yang terlibat dalam jaringan tersebut.
Menteri Kepolisian Inggris, Sarah Jones, mengatakan maraknya pencurian ponsel kini menjadi ladang bisnis menggiurkan, bahkan menggoda sebagian pengedar narkoba untuk beralih profesi. Jumlah kasus pencurian di London melonjak tajam, dari 28.609 kasus pada 2020 menjadi 80.588 kasus di 2024.
Pihak kepolisian menjelaskan bahwa sindikat ini fokus menargetkan produk Apple seperti iPhone, karena memiliki nilai jual tinggi di pasar gelap internasional. Banyak pencuri merebut ponsel langsung dari tangan pengguna saat perangkat belum terkunci, agar lebih mudah dijual kembali.
Investigasi menemukan bahwa pencuri dibayar hingga 300 poundsterling (sekitar Rp 6,6 juta) per unit, sedangkan ponsel curian tersebut bisa dijual di China dengan harga mencapai 4.000 poundsterling (sekitar Rp 89 juta) per unit. Perangkat ini diminati karena dapat digunakan untuk menembus sensor internet di China.
Meski Apple telah memperkuat sistem keamanannya dengan fitur seperti Activation Lock dan Stolen Device Protection, polisi belum mengetahui bagaimana para pelaku berhasil mengakali fitur-fitur tersebut.