Meta Siap Perang AI: Bangun Pusat Data Raksasa Kalahkan OpenAI

Selasa 15 Jul 2025 - 23:20 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM – CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan rencana ambisius membangun sejumlah pusat data (data center) raksasa yang ditujukan khusus untuk pelatihan kecerdasan buatan (AI). Dalam proyek ini, Meta tak hanya membangun satu, tapi beberapa fasilitas berkapasitas super besar, yang diklaim akan sangat boros daya dan mendominasi wilayah luas jika dibangun di kota besar seperti New York.

Pada awal tahun 2025, Zuckerberg menyebut bahwa skala pembangunan pusat data tersebut bisa mencakup sebagian besar Pulau Manhattan, jika diletakkan di lokasi tersebut.

Kini, Meta memperluas investasinya ke level yang lebih tinggi dengan menyuntikkan dana ratusan miliar dolar demi membangun kecerdasan super. Infrastruktur ini akan mencakup ratusan ribu GPU, dan total daya listrik yang dibutuhkan mencapai lebih dari 1.000 megawatt.

“Kami sedang membangun beberapa klaster multi-gigawatt. Yang pertama kami namai Prometheus dan dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2026. Kami juga mengembangkan klaster bernama Hyperion, yang bisa ditingkatkan hingga 5 gigawatt dalam beberapa tahun ke depan,” tulis Zuck di akun Facebook pribadinya.

Zuckerberg menyebut bahwa satu klaster saja sudah setara dengan ukuran sebagian besar Manhattan, menegaskan besarnya skala proyek ini.

Sebagai perbandingan, superkomputer El Capitan – salah satu yang tercanggih di dunia – hanya memerlukan 30 megawatt, dan pusat data milik Elon Musk, xAI Colossus di Memphis, diperkirakan mengonsumsi 150 megawatt, jauh di bawah proyeksi Meta.

Langkah ini menandai semakin intensnya perang antar raksasa teknologi dalam membangun AI yang bisa melampaui kecerdasan manusia. Meta bahkan dikabarkan menawarkan gaji selangit demi membajak para pakar AI dari OpenAI, Google, hingga Apple.

Lebih dari itu, Meta telah merestrukturisasi divisi AI miliknya dan kini diberi nama baru: Superintelligence Labs. Langkah ini disebut sebagai sinyal kuat bahwa Zuckerberg ingin menantang dominasi ChatGPT dan pesaing lainnya.

Sementara itu, OpenAI juga tak tinggal diam. Perusahaan yang didukung oleh Oracle, SoftBank, dan MGX ini sedang mengembangkan pusat data raksasa bernama Stargate di Texas. Proyek dengan investasi USD 500 miliar ini dijadwalkan mulai berjalan akhir tahun 2025.

“Infrastruktur ini tidak hanya menjadi tulang punggung reindustrialisasi Amerika, tapi juga memainkan peran penting dalam mendukung keamanan nasional,” tulis pernyataan OpenAI.

Di sisi lain, Alphabet (induk Google) juga telah menggelontorkan dana USD 3,3 miliar untuk dua pusat data baru di Carolina Selatan, menambah panasnya persaingan membangun model AI terdepan di dunia. (*)

Kategori :