JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengumumkan bahwa mata pelajaran Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Coding akan segera diterapkan.
Hal ini sebagai bagian dari kurikulum pilihan di tingkat sekolah dasar hingga menengah. Saat ini, penerapannya hanya tinggal menunggu pengesahan melalui Peraturan Menteri (Permen)
“Kami telah merampungkan naskah akademik beserta capaian pembelajaran untuk mata pelajaran Coding dan AI. Saat ini kami dalam tahap menantikan terbitnya Peraturan Menteri yang akan menjadi dasar pelaksanaannya,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, di Kemenko PMK, Jakarta, pada Selasa.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto dalam rangka mempercepat digitalisasi sektor pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA:Doa untuk Paus Fransiskus, Menteri Agama Tuliskan Pesan Duka
BACA JUGA:Disiplin ASN Usai Lebaran, Kementerian PANRB Minta PPK Lakukan Pengawasan Ketat
Pelajaran ini direncanakan sebagai opsi bagi siswa dari tingkat SD hingga SMA, dimulai pada kelas 5 SD. Tujuannya adalah membekali peserta didik dengan keterampilan teknologi sejak dini agar siap menghadapi perkembangan zaman.
Penerapan mata pelajaran Coding dan AI dijadwalkan mulai berlangsung pada tahun ajaran 2025–2026 di sekolah-sekolah yang telah memenuhi persyaratan tertentu.
Untuk mendukung kebijakan ini, Kemendikdasmen juga akan meluncurkan perangkat pembelajaran digital pada 2 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
“Digitalisasi pendidikan menjadi bagian penting dalam mendukung proses belajar mengajar, termasuk pengenalan Coding dan AI kepada siswa,” tambah Abdul Mu’ti.
BACA JUGA:34 Bus Siap Berangkat! Ribuan Pegawai Antusias Ikuti Mudik Bareng Lintas KementerianBACA JUGA:Ramadan 2025, Kementerian Agama Sebar 1.000 Dai ke Wilayah 3T: 213 Diantaranya Perempuan
Di sisi lain, kementerian juga sedang menyiapkan program pelatihan khusus bagi para pendidik agar mampu menyampaikan materi teknologi ini dengan efektif di kelas. Pelatihan tersebut akan dilaksanakan bersama berbagai mitra strategis dan didukung oleh anggaran yang memadai.
“Upaya ini diharapkan dapat mempercepat transformasi pendidikan berbasis digital sesuai dengan arahan Presiden,” katanya lebih lanjut.
Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa pembelajaran AI dan Coding tidak semata-mata berfokus pada keterampilan teknis, melainkan juga mengangkat nilai-nilai etika dan karakter.
“Konten pembelajaran juga akan mencakup keshalehan digital, sehingga para siswa bukan hanya terampil menggunakan teknologi, tetapi juga memahami cara penggunaannya secara bijaksana dan bertanggung jawab,” jelasnya.