Waspada Cuaca Ekstrem di Palembang 11-18 Maret: Ancaman Banjir dan Langkah Antisipasi

Rabu 12 Mar 2025 - 17:27 WIB
Reporter : Ros
Editor : Ros Suhendra

PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Masyarakat Kota Palembang diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 11-18 Maret 2025. Berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) akan mengalami puncak pasang air laut yang dapat memicu banjir dan genangan di beberapa titik rawan.

Menanggapi peringatan tersebut, Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menegaskan bahwa berbagai langkah antisipasi telah disiapkan.

“Kami telah menggelar rapat koordinasi dengan BMKG Sumsel dan memanggil instansi terkait seperti camat, lurah, Dinas PUPR, Dinas Pemadam Kebakaran, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk merancang langkah-langkah strategis dalam menghadapi cuaca ekstrem ini,” ujarnya pada Rabu, 12 Maret 2025.

Menurutnya, perhatian utama akan diberikan pada wilayah-wilayah yang kerap mengalami banjir seperti Kertapati, Seberang Ulu Satu dan Dua, Kalidoni, Gandus, serta Sematang Borang. Selain itu, genangan yang sering terjadi di kawasan Simpang Polda juga menjadi prioritas penanganan.

BACA JUGA:Sidak Wali Kota Palembang Berujung Mutasi, Lurah Pulo Kerto Jadi Staf

BACA JUGA:Kabar Gembira! KAI Divre III Palembang Hadirkan Diskon Tiket Hingga 25%

“Kami menemukan adanya codetan yang perlu segera dibangun untuk mengatasi banjir di Simpang Polda. Saat ini proses pengadaan sedang berlangsung,” jelasnya.

Pemerintah Kota Palembang juga memastikan optimalisasi pompanisasi sebagai salah satu solusi pengendalian banjir. Ratu Dewa menyebutkan bahwa pompa di Sekip Bendung dan pompa portable berskala besar milik Balai Sungai akan dimaksimalkan kinerjanya.

“Saat ini, hanya tiga dari enam pompa di Sungai Bendung yang berfungsi. Ditambah dengan sedimentasi tinggi dan menyempitnya parit, air tidak bisa mengalir dengan lancar. Ke depan, kami akan memperlebar saluran air agar banjir di Simpang Polda bisa lebih cepat teratasi,” katanya.

Selain itu, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai diharapkan untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan mereka. Wali Kota menyarankan agar rumah-rumah yang dibangun di tepian sungai menggunakan konsep rumah panggung sebagai upaya mitigasi banjir.

BACA JUGA:Kurangi Kemacetan! Tol Palembang - Betung Dibuka Gratis H-10 hingga H+10 Lebaran

BACA JUGA:Bazar Ramadhan Palembang: Belanja Hemat, Dukung UMKM, dan Jaga Lingkungan

“Kami juga menyiagakan perahu karet di wilayah seperti Pulau Kemaro, Kecamatan Ilir Timur Dua, untuk membantu warga yang terdampak,” tambahnya.

Dinas Penanggulangan Bencana diminta untuk menyiapkan perahu karet, tenda pengungsian, serta dapur umum agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat dan efektif. Sementara itu, Dinas Kominfo diinstruksikan untuk menyebarluaskan informasi waspada banjir hingga ke tingkat RT agar masyarakat dapat bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.

Sebagai bentuk peringatan dini, Pemerintah Kota Palembang akan kembali mengaktifkan sirine peringatan bencana yang dulunya digunakan pada era 90-an.

Kategori :