JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga merangkap sebagai Kepala BKPM, Rosan Roeslani, di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis, 6 Februari 2025,
Pembicaraan tersebut berfokus pada upaya memperkuat sektor investasi, khususnya dalam pengembangan industri mobil listrik di Indonesia.
Dalam keterangan persnya setelah pertemuan, Rosan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam industri kendaraan listrik, berkat sumber daya nikel yang melimpah dan ekosistem baterai yang sudah berkembang pesat. Meskipun demikian, ia mencatat bahwa saat ini produksi mobil listrik nasional masih sangat terbatas.
"Kita punya potensi luar biasa dari nikel dan bahan baku lainnya, serta sudah ada teknologi baterai, termasuk daur ulang baterai. Namun, produksi mobil listrik kita masih belum cukup, padahal kita telah berkomitmen untuk mencapai net zero emission pada 2060, bahkan Bapak Presiden berharap kita bisa lebih cepat mencapainya," jelas Rosan.
BACA JUGA:Kolaborasi Kemenag-KPK: Rancang Buku Antikorupsi Berdasarkan Nilai Agama
BACA JUGA:Warga Gaza Tolak Relokasi Paksa Trump: Kami Akan Tetap Bertahan
Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa Indonesia saat ini masih bergantung pada investasi dari perusahaan asing seperti Hyundai, BYD, dan Wuling yang telah membangun fasilitas manufaktur di tanah air. Namun, ia menekankan pentingnya Indonesia untuk mengambil peran lebih besar dalam industri ini.
"Produksi mobil kita saat ini sekitar 1,2 juta unit per tahun dan diprediksi akan mencapai 2,5 juta unit pada 2030. Jadi, kenapa kita tidak bisa berkontribusi lebih besar dalam hal ini?" lanjut Rosan.
Menanggapi pertanyaan seputar merek kendaraan listrik yang telah memasuki pasar Indonesia, Rosan menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya mengandalkan investasi luar negeri, namun juga sedang mempertimbangkan pengembangan kendaraan listrik yang diproduksi secara nasional. "Kami sudah memiliki Maung, dan mungkin ada pengembangan selanjutnya, kita akan terus bekerja untuk itu," tambahnya.
Pemerintah berharap langkah-langkah ini dapat mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia, menjadikan negara ini sebagai pemain kunci dalam rantai pasok global.
BACA JUGA:Komdigi dan Kemenhub Siap Menghadapi Libur Nyepi dan Lebaran 2025
BACA JUGA:Prabowo: Pejabat Tak Bekerja untuk Rakyat Akan Disingkirkan
Dalam pertemuan tersebut juga hadir beberapa pejabat terkait, antara lain Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Direktur Utama PT Pindad (Persero) Prof. Sigit Puji Santoso, Guru Besar Institut Teknologi Bandung Prof. Brian Yuliarto, serta Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Tbk Pandu Patria Sjahrir.(*)