KORANPRABUMULIHPOS.COM - Masa kanak-kanak merupakan periode krusial dalam membentuk kepribadian dan perilaku seseorang. Namun, tidak semua anak melalui tahap ini tanpa hambatan. Beberapa anak mengalami gangguan perilaku serius, salah satunya Conduct Disorder (CD).
Gangguan ini menjadi perhatian bagi orang tua, tenaga pendidik, serta masyarakat karena melibatkan perilaku agresif, pelanggaran norma sosial, dan kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat. Meskipun umumnya terdiagnosis pada usia remaja, tanda-tandanya sering muncul sejak dini. Oleh karena itu, pemahaman mengenai gejala, faktor penyebab, serta metode penanganannya sangat penting guna membantu anak yang mengalaminya.
Apa Itu Conduct Disorder?
Conduct Disorder merupakan gangguan mental yang ditandai dengan pola perilaku yang melanggar aturan sosial, hak orang lain, serta norma yang berlaku. Anak atau remaja yang mengidap gangguan ini cenderung menunjukkan sikap agresif, manipulatif, dan kurang empati terhadap orang lain.
Berbeda dari kenakalan biasa, perilaku ini berlangsung secara terus-menerus dan berdampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti hubungan sosial, akademik, serta lingkungan keluarga. Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), Conduct Disorder dikategorikan sebagai gangguan perilaku serius yang dapat berkembang menjadi gangguan kepribadian antisosial di usia dewasa jika tidak ditangani dengan tepat.
Gejala Conduct Disorder
Tanda-tanda Conduct Disorder dapat dikelompokkan dalam empat kategori utama, yaitu:
-
Agresi terhadap Orang atau Hewan
- Melakukan tindakan fisik yang menyakiti atau mencoba melukai orang lain.
- Bersikap kejam terhadap hewan, termasuk menyiksa atau membunuh dengan sengaja.
- Terlibat dalam perkelahian atau intimidasi.
- Menggunakan agresi verbal, seperti ancaman atau ejekan yang terus-menerus.
-
Perusakan Properti
- Sengaja merusak barang milik orang lain, seperti menghancurkan kendaraan atau bangunan.
- Melakukan pembakaran barang atau properti dengan niat menyebabkan kerusakan.
-
Penipuan dan Pelanggaran Hak Orang Lain
- Sering berbohong untuk kepentingan pribadi atau menghindari konsekuensi.
- Melakukan pencurian, seperti mencopet atau mengambil barang tanpa izin.
-
Pelanggaran Aturan yang Serius
- Kabur dari rumah tanpa izin, terutama pada malam hari.
- Sering membolos sekolah.
- Melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri atau orang lain, seperti berkendara ugal-ugalan atau terlibat dalam aktivitas ilegal.
Gejala-gejala ini umumnya berlangsung selama lebih dari 12 bulan dan berdampak signifikan pada kehidupan anak serta orang-orang di sekitarnya.
Penyebab Conduct Disorder
Penyebab Conduct Disorder tidak sepenuhnya dipahami, tetapi para ahli sepakat bahwa kondisi ini merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor, termasuk:
-
Faktor Biologis
- Ketidakseimbangan neurotransmitter, seperti serotonin, yang memengaruhi suasana hati dan perilaku.
- Gangguan pada struktur atau fungsi otak, terutama bagian yang mengontrol emosi dan impuls.
- Riwayat keluarga dengan gangguan mental, seperti depresi atau gangguan kepribadian antisosial, yang meningkatkan risiko genetik.
-
Faktor Psikologis
- Kesulitan mengontrol emosi dan impuls.
- Kurangnya empati atau ketidakmampuan memahami perasaan orang lain.
- Pengalaman trauma, seperti pelecehan fisik atau emosional, yang memengaruhi perkembangan perilaku.
-
Faktor Sosial
- Lingkungan keluarga yang tidak stabil, seperti konflik orang tua atau kurangnya dukungan emosional.
- Pergaulan dengan teman sebaya yang memiliki perilaku menyimpang.
- Tinggal di lingkungan dengan tingkat kekerasan dan tekanan sosial yang tinggi.
Tingkatan Keparahan Conduct Disorder
Conduct Disorder memiliki tingkat keparahan yang bervariasi, yaitu:
-
Kategori :