JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas menyebutkan, jumlah ASN yang akan dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahap pertama sebanyak 3.246 orang.
Pemindahan ASN ke IKN dilakukan secara bertahap, dimulai pada Juli hingga November 2024 mendatang.
Mas Anas mengatakan, ASN yang pindah pertama nanti dari 37 kementerian/lembaga.
“Rencananya sudah disiapkan 1.740 hunian untuk mereka," ujar Azwar Anas di Jakarta, Sabtu (16/12).
Lebih lanjut dikatakan, pemindahan ASN ke IKN bukan hanya sekadar relokasi fisik, tetapi juga sebuah transformasi dalam budaya kerja dan pelayanan publik.
Mantan bupati Banyuwangi dua periode itu meminta setiap kementerian/lembaga mempersiapkan SDM yang akan pindah sesuai dengan kebutuhan jabatan dan layanan berdasarkan kompetensi masing-masing.
Dijelaskan, pemindahan ASN ke IKN merupakan langkah strategis dalam memperkuat administrasi publik dan mendukung visi pembangunan nasional.
Pemindahan IKN sekaligus menjadi momentum penerapan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien.
Proses pemindahan tersebut melibatkan berbagai upaya termasuk transformasi cara kerja atau simplifikasi proses bisnis, pelaksanaan pemerintahan digital, penataan manajemen ASN, dan penguatan koordinasi antar institusi, terutama pelibatan ASN pemda penyangga IKN.
"Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, aparatur negara, dan berbagai pihak terkait, diharapkan pemindahan ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat," kata Anas.
Adapun tahapan pemindahan IKN berdasarkan UU IKN dibagi dalam 5 fase, yakni:
Fase pertama (2020-2024) pembangunan miniatur penyelenggara pemerintahan.
Fase kedua (2025-2029) pengembangan shared office di IKN.
Fase ketiga (2030-2039) pengembangan agile government.
Fase keempat (2035-2039) pembangunan Kota Cerdas Industri 4.0.