JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Salah satu karya lukisan Yos Suprapto menampilkan sosok Raja Jawa yang mengenakan topi, yang kemudian mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.
Fadli Zon memberikan penjelasan mengenai alasan di balik tidak disetujuinya lukisan-lukisan tersebut untuk ditampilkan dalam pameran. Menurutnya, selain tidak sesuai dengan tema yang diangkat, beberapa karya juga mengandung unsur SARA dan vulgar.
"Beberapa lukisan tersebut, menurut kurator, tidak tepat dengan tema yang ingin disampaikan. Ada yang mengandung motif politik, bahkan mungkin berupa sindiran terhadap seseorang," ungkap Fadli kepada wartawan. Ia juga menyoroti adanya karya yang menampilkan gambar yang tidak pantas, seperti sosok yang telanjang atau sedang berhubungan intim, dengan mengenakan topi yang memiliki identitas budaya tertentu, seperti topi Raja Jawa atau Raja Mataram.
"Ini bisa menyinggung banyak orang dan masuk dalam kategori SARA," jelasnya.
BACA JUGA:Pelantikan Kepala Daerah Diperkirakan Maret 2025
BACA JUGA:Kabar Baik dari Kementerian Desa! Program Pendamping Desa Diperpanjang
Namun, Fadli juga menegaskan bahwa pihaknya tidak membatasi kebebasan berekspresi, tetapi mengimbau agar setiap ekspresi tetap menghormati hak orang lain. "Kebebasan berekspresi harus dihargai, tapi harus ada batasan agar tidak melanggar kebebasan orang lain," tambahnya.
Fadli menegaskan bahwa tidak ada upaya pembungkaman terhadap seniman atau karya seni tersebut. "Tidak ada pembungkaman. Kami mendukung kebebasan berekspresi," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada intervensi langsung dari pihaknya dalam masalah ini, karena segala keputusan ada di tangan kurator. "Semua keputusan ada pada kurator. Saya sendiri baru mengetahui masalah ini belakangan," ungkapnya lebih lanjut.