KORANPRABUMULIHPOS.COM - Bullying verbal adalah salah satu bentuk perundungan yang menggunakan kata-kata, baik melalui ucapan langsung maupun tulisan. Jenis perundungan ini dapat terjadi di mana saja, mulai dari sekolah, lingkungan keluarga, tempat kerja, hingga platform daring.
Perundungan, atau bullying, merupakan tindakan kasar yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok untuk mengintimidasi, menyakiti, atau mempermalukan orang lain. Meskipun tidak melibatkan kekerasan fisik, bullying verbal sering kali berdampak buruk pada kondisi psikologis korban.
Contoh Bullying Verbal
Bullying verbal sering kali menyerang aspek personal seseorang, seperti penampilan, keyakinan, atau latar belakang. Berikut beberapa contoh perilaku bullying verbal:
-
Menghina
Pelecehan verbal berupa penghinaan dengan kata-kata seperti "bodoh" atau "tolol" bertujuan merendahkan martabat seseorang. Mirisnya, hal ini sering dianggap lelucon oleh pelaku. -
Mempermalukan
Memperlihatkan kesalahan atau kekurangan seseorang di depan umum, baik langsung maupun daring, termasuk bentuk perundungan. Padahal, hal tersebut bisa disampaikan secara pribadi. -
Meremehkan
Pelaku biasanya memberikan pujian yang diikuti komentar negatif, seperti, "Ide bagus, tapi orang seperti kamu tidak akan bisa melakukannya." -
Mengejek
Olokan mengenai penampilan, seperti "gendut," "hitam," atau "cebol," merupakan bentuk bullying verbal. Meskipun sering dikemas sebagai candaan, ejekan ini dapat melukai perasaan korban. -
Mengancam
Ancaman berupa intimidasi verbal, seperti memaksa korban melakukan sesuatu dengan ancaman akan dipermalukan atau disakiti, termasuk kategori bullying verbal. -
Melecehkan
Lelucon atau komentar yang bersifat seksual tanpa persetujuan, seperti menyebut seseorang dengan istilah tertentu, merupakan bentuk pelecehan verbal.
Dampak Bullying Verbal
Bullying verbal dapat menyebabkan korban merasa tidak percaya diri, cemas, hingga depresi. Dalam kasus yang lebih serius, perundungan ini dapat membuat korban merasa terisolasi dan bahkan memikirkan tindakan ekstrem seperti mengakhiri hidup.
Cara Menghadapi Bullying Verbal
Jika Anda menjadi korban bullying verbal, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Cari dukungan dari orang yang Anda percaya, terutama jika ada ancaman fisik.
- Tetap tenang, karena pelaku sering kali menikmati reaksi emosional dari korban.
- Hindari interaksi langsung dengan pelaku jika memungkinkan.
- Kumpulkan bukti, seperti tangkapan layar atau rekaman suara, untuk memperkuat laporan jika diperlukan.
Cara Membantu Korban Bullying Verbal
Jika Anda menyaksikan seseorang menjadi korban bullying verbal, berikut langkah-langkah yang dapat Anda ambil:
- Jangan mendukung pelaku, misalnya dengan tertawa atau menyebarkan informasi negatif tentang korban.
- Beri korban ruang untuk berbagi dan dukung mereka secara emosional.
- Tegur pelaku secara baik-baik dan jelaskan dampak dari tindakan mereka.
- Jika pelaku tidak mau berhenti, laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwenang.
Menghadapi dan melawan bullying verbal memerlukan keberanian dan dukungan dari lingkungan sekitar. Dengan bertindak, Anda dapat membantu memutus rantai perundungan dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua orang. (*)