Hasan (45), salah seorang warga setempat, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi. "Kami terpaksa tidak bisa berjualan di pasar karena jalan tertutup. Kami berharap pemerintah bisa lebih cepat menanggapi kejadian seperti ini agar kami tidak terlalu lama terisolasi," ujar Hasan.
BACA JUGA:TNI Satgas Pamtas Yonif 141/AYJP Latih Disiplin Baris-berbaris untuk Anak SD di Asmat
BACA JUGA:Sungai Terkenal di Sumatera Selatan, Membelah Kota Palembang dan Melintasi Daerah Lain
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan kesiapan menghadapi bencana, terutama di daerah rawan seperti Kecamatan Semende Darat Tengah. Musim hujan yang diperkirakan berlangsung beberapa bulan ke depan bisa meningkatkan potensi terjadinya bencana alam lainnya.
Gufran dan beberapa tokoh masyarakat di Desa Sri Tanjung berharap agar pemerintah daerah lebih proaktif dalam menyiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk dengan menyiapkan alat berat dan tim tanggap darurat.
"Jika alat berat tersedia di kecamatan, penanganan bencana bisa dilakukan lebih cepat tanpa perlu menunggu berjam-jam. Ini penting untuk keselamatan dan kenyamanan warga," tandas Gufran.
BPBD Muara Enim juga telah merencanakan langkah-langkah kontingensi untuk menghadapi bencana, khususnya di wilayah perbukitan yang sangat rentan terhadap longsor.
Dengan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat, diharapkan penanggulangan bencana bisa lebih cepat dan efektif.