Mengapa Tubuh Kita Menyusut Seiring Bertambahnya Usia?

Penyusutan Tinggi Badan: Berapa Banyak yang Hilang?--

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Pernahkah Anda memperhatikan bahwa seseorang tampak lebih pendek seiring bertambahnya usia? Banyak orang mulai membungkuk atau bahkan kehilangan beberapa sentimeter tinggi badannya. Mengapa hal ini terjadi?

Seiring bertambahnya usia, kombinasi beberapa faktor, termasuk penurunan massa tulang, menipisnya tulang rawan, dan melemahnya otot, menyebabkan tubuh menyusut. Tingkat perubahan ini bervariasi berdasarkan faktor genetik, nutrisi, dan tingkat aktivitas fisik seseorang sepanjang hidupnya.

"Kita semua menua secara biologis dengan cara yang berbeda," ujar Marian Hannan, seorang ahli epidemiologi dari Harvard Medical School yang mempelajari proses penuaan, dalam sebuah wawancara dengan Live Science.

Penyusutan Tinggi Badan: Berapa Banyak yang Hilang?

BACA JUGA:WCG 2024 Festival: Tempat Seru Ketemu Influencer dan Hadiah Rp 600 Juta!

Sebuah studi dari National Institute of Aging yang melibatkan 2.084 pria dan wanita selama 35 tahun menemukan bahwa kehilangan tinggi badan dimulai sekitar usia 30 tahun dan semakin cepat seiring waktu. Pria rata-rata kehilangan 3 cm, sementara wanita kehilangan 5 cm antara usia 30 hingga 70 tahun. Pada usia 80, pria bisa kehilangan hingga 5 cm, dan wanita 8 cm.

Proses ini terjadi karena seiring bertambahnya usia, tulang mulai kehilangan massa dan kekuatannya. Setelah mencapai puncak pertumbuhan tulang sekitar usia 25-30 tahun, massa tulang perlahan menurun karena tubuh memecah tulang lama lebih cepat daripada kemampuan untuk membentuk tulang baru. Akumulasi kerusakan tulang kecil ini dapat menyebabkan osteoporosis, yang membuat tulang menjadi rapuh dan rentan patah, terutama di tulang belakang, pinggul, dan lengan.

Pengaruh Postur Buruk dan Menipisnya Tulang Rawan

Postur tubuh yang buruk juga berkontribusi pada hilangnya tinggi badan. Membungkuk atau kelengkungan parah tulang belakang (hiperkifosis) dapat menyebabkan punggung atas membulat, mengurangi tinggi badan. Selain itu, cakram tulang rawan di antara tulang belakang dapat menipis, mengering, atau rusak seiring waktu, juga mengurangi tinggi badan.

Otot yang melemah, suatu kondisi yang disebut sarkopenia, juga berperan dalam penyusutan tubuh. Kurangnya dukungan otot di sekitar batang tubuh mengganggu kemampuan seseorang untuk berdiri tegak dan dapat meningkatkan risiko pengeroposan tulang.

BACA JUGA:5 Tips Ampuh Mengatasi Bulu Kucing yang Rontok

Cara Mengatasi Penyusutan Tubuh

Meskipun osteoporosis dapat diobati dengan obat-obatan seperti alendronat, tidak ada obat khusus untuk sarkopenia. Namun, olahraga dan pola makan yang baik dapat membantu memperlambat atau mengurangi dampaknya. Bahkan orang yang sudah lanjut usia bisa memperkuat tubuhnya melalui latihan fisik yang tepat.

Kehilangan tinggi badan juga dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan, seperti meningkatkan risiko masalah pernapasan dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, menjaga kekuatan tulang dan otot sejak dini adalah kunci untuk mempertahankan postur dan kesehatan optimal di usia tua. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER