Tahun ini Tidak ada Siswa Baru MIN Kelas Jauh
Para siswa mengantri di Depan pintu masuk sebelum proses pembelajaran --
Tahun ini Tidak ada Siswa Baru MIN Kelas Jauh
KORANPRABUMULIHPOS.COM- Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Prabumulih, dulu memiliki kelas jauh di Kelurahan anak petai Kecamatan Prabumulih Utara, kota Prabumulih. Ada belasan siswa yang belajar dari sana, namun tahun ini tidak ada lagi siswa di kelas jauh.
Seperti disampaikan kepala MIN 1 Prabumulih, Ruslaini MPd, dia mengatakan bahwa warga Kelurahan anak petai pada dasarnya menginginkan Madrasah Tsanawiyah, bukan Madrasah ibtidaiyah.
- Namun karena keinginan tersebut tidak terpenuhi, maka siswa sekolah dipusatkan di Kampus A Min 1 Prabumulih, di kelurahan Muara Dua Kecamatan Prabumulih Timur.
Hal ini juga mempengaruhi pembangunan gedung bertingkat milik MIN 1 Prabumulih, atas bantuan dari kantor wilayah kementerian agama melalui surat berharga sertifikat nasional (SBSN).
BACA JUGA:Maju Pilkada Prabumulih, Anggota DPRD Harus Mundur
Yang saat ini dilakukan pembangunan di gedung utama. "Padahal kita Berencana untuk mengembangkan Min kelas jauh di Prabumulih Utara.
Namun karena penolakan dari warga yang meminta MTS, maka bangunan tersebut tidak bisa dilanjutkan di anak petai," daripada tidak diterima maka kita bangunkan di gedung utama," ujarnya.
Dia menyadari lingkungan gedung utama MIN 1 Prabumulih tersebut sudah cukup sempit, namun wanita berkacamata ini membuat gedung bertingkat tersebut, dibuat ada gorong-gorongnya. Sehingga ruang di bawahnya bisa dimanfaatkan.
"Karena siswa kita masuknya double shift jadi saat pelaksanaan upacara ataupun apel, Lapangan sekolah insya Allah masih bisa menampung semua siswa, dengan memanfaatkan halaman sekolah," tukasnya.
Pantauan koran ini meskipun gedung tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan MIN 1 Prabumulih untuk masuk sekolah dalam 1 shift, namun karena banyaknya siswa sehingga masih tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
"Kita memaksimalkan waktu yang ada untuk siswa belajar, karena bukan Min di Prabumulih saja yang tinggi peminatnya, namun juga kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan. Jadi kita memiliki permasalahan yang sama dengan Madrasah lain, Semoga nanti bisa mendapatkan solusi untuk masuk satu shift," harapnya.(05)