Arti Bahasa Gaul "Closure" yang Viral: Akhir dari Sebuah Hubungan

Arti Bahasa Gaul "Closure" yang Viral: Akhir dari Sebuah Hubungan--

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Belakangan ini, istilah "closure" sering digunakan sebagai bahasa gaul oleh anak muda. Apakah kamu sudah pernah mendengar istilah ini sebelumnya?

Istilah "closure" sering muncul di media sosial seperti TikTok dan Twitter. Biasanya, kata ini digunakan untuk menggambarkan kondisi dalam sebuah hubungan.

Secara harfiah, kata "closure" berasal dari bahasa Inggris yang berarti penutupan. Menurut Oxford Languages, closure merujuk pada tindakan atau proses penutupan sesuatu, seperti institusi, jalan raya, atau perbatasan.

Namun, dalam konteks bahasa gaul, terutama dalam hubungan percintaan, arti "closure" sedikit berbeda. Dalam hubungan percintaan, closure dapat diartikan sebagai pernyataan untuk mengakhiri sebuah hubungan. Dengan adanya closure, diharapkan kedua belah pihak dapat move on dan melanjutkan hidup masing-masing.

BACA JUGA:Resep Pempek Ikan Tongkol Enak dan Ekonomis sebagai Pengganti Tenggiri

BACA JUGA:Lenovo Tab M9: Tablet Canggih Dengan Baterai Besar dan Desain Elegan

Closure juga bisa berkaitan dengan hubungan masa lalu yang belum selesai. Beberapa orang mungkin masih membutuhkan penjelasan atau alasan mengapa hubungan mereka harus berakhir. Dengan adanya closure, masalah emosional dari hubungan masa lalu pun dapat terselesaikan.

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata "closure" dalam kalimat:

  • "Jika dia sudah tidak lagi membalas pesan atau menjawab panggilanmu, itu berarti closure."
  • "Itu sudah menunjukkan closure, jadi lebih baik kamu move on."

Konsep closure pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Gestalt pada awal abad ke-20. Teori Gestalt menekankan pentingnya melihat pola atau kesatuan dalam pengalaman manusia, dan closure adalah bagian dari proses ini—mencapai akhir yang berarti dalam pola pengalaman emosional atau psikologis.

Dalam budaya populer, penggunaan istilah closure dalam konteks hubungan menjadi lebih umum pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Media, film, dan literatur sering menggambarkan karakter yang mencari closure setelah putus cinta atau kehilangan, membantu mempopulerkan istilah ini dalam bahasa sehari-hari. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER