Capaian PAD Baru 43,44 Persen, Bapenda Prabumulih Bakal Kerja Keras
Bapenda Prabumulih Bakal Kerja Keras--prabupos
Capaian PAD Baru 43,44 Persen, Bapenda Prabumulih Bakal Kerja Keras
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Prabumulih terus bekerja keras untuk mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Prabumulih. Pasalnya, hingga akhir triwulan kedua tahun anggaran 2024 masih belum mencapai 50 persen dari target yang telah ditetapkan.
Kepala Bapenda Kota Prabumulih, Ratih Puspa SE MSi mengatakan pihaknya akan melakukan peningkatan pelayanan, salah satunya dengan menambah gerai-gerai pembayaran, baik secara online, non-tunai, maupun tunai.
"Kita akan menggali potensi pajak dengan rutin melakukan pendataan wajib pajak baru serta selalu memperbarui data wajib pajak," ujarnya.
Selain itu, kata Ratih, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi terhadap wajib pajak dengan cara menggandeng stakeholder terkait, baik pihak kelurahan, kecamatan, maupun OPD lainnya.
BACA JUGA:Dalam Sepekan Dua Penghargaan Diraih Polres Prabumulih, Apa Saja?
BACA JUGA:PJ Wako Prabumulih Larang Warga Bakar Lahan
"Dengan langkah-langkah strategis yang telah direncanakan kami optimis target PAD tahun 2024 dapat tercapai," ungkapnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut juga, Ratih berharap dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat serta semua pemangku kepentingan.
"Harapan kita masyarakat semakin sadar akan pentingnya kontribusi mereka dalam pembangunan daerah melalui pembayaran pajak yang tepat waktu dan sesuai ketentuan," terangnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Prabumulih, hingga akhir Juni 2024, realisasi PAD baru mencapai Rp19.006.587.891,00 atau setara dengan 43,44 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp43.745.000.000,00.
BACA JUGA:Capai IKPA Sempurna, Polres Prabumulih Raih Penghargaan dari Kapolri
BACA JUGA:Mengintip Besaran Gaji ASN dengan Skema Single Salary yang Akan Diterapkan 2025
Ratih menuturkan dari 12 jenis pendapatan daerah terdapat beberapa jenis pendapatan asli daerah yang capaiannya masih rendah bahkan ada yang masih 0 persen.