Program Desa Brilian Asa Baru Warga Desa Pangkul

Reporter: Eka |

Editor: Tedy |

Minggu , 17 Mar 2024 - 05:34

Kebun Nanas Di Desa Pangkul--

PRABUMULIH – Desa Pangkul, Kecamatan Cambai merupakan salah satu dari 12 Desa yang ada di Kota Prabumulih. Desa yang memiliki luas sekitar 36 kilometer persegi ini, merupakan satu satunya desa penghasil buah nanas terbesar di Kota Prabumulih. Warga Desa ini, mayoritas mata pencariannya sebagai petani karet, sayuran, hingga nanas.

Sejak tahun 2021 lalu, Desa pangkul merupakan satu satunya Desa di Kota Prabumulih, dibawah wilayah kerja BRI Cabang Kota Prabumulih, yang berhasil menjalankan Program Desa Brilian dari BRI Kota Prabumulih hingga saat ini.

Menjadi Desa Brilian, merupakan asa atau harapan baru bagi warga Desa Pangkul. Pasalnya, sejak menjadi Desa Brilian, Warga Desa yang berlokasi kurang lebih 15 km dari pusat Kota Prabumulih ini, mendapatkan solusi atas permasalahan yang dialami alami.

Diantaranya permasalahan yang mereka alami adalah, banyaknya limbah sampah daun nanas yang berserakan, saat panen raya nanas telah tiba. “tidak pernah terpikirkan sebelumnya, kalau Desa pangku akan menjadi Desa Brilian. Kehadiran mantri dari BRI yang menjelaskan berbagai persyaratan menjadi Desa Brilian, ternyata sudah kami jalankan,” ujar Reni Lusiana, pengelola Usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) nanas Masak, Desa Pangkul, saat disambangi Prabumulih pos, jumat 15 maret 2024, setelah berkali-kali mengatur pertemuan, selalu gagal sejak 2 maret 2024 lalu.

Wanita yang juga merupakan Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Pangkul ini, menjelaskan setidaknya hal utama yang berhasil menjadikan Desa Pangkul sebagai Desa Brilian adalah, memiliki produk unggulan, memiliki rekening simpanan BRI, dan juga memilki Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang aktif, yaitu mobil angkutan desa, jenis pick up milik Desa, digunakan untuk pengangkutan buah nanas..

“Untuk menjadi Desa Brilian minimal harus ada yang ditonjolkan, dan kami menonjolkan nanas Pangkul. Mencoba melakukan berbagai inovasi untuk membuat produk turunan dari nanas. Nah Desa Brilian, buah nanas menjadi salah satu buah yang memberi manfaat dan berdaya guna. Ada tujuh (7) turunan dari nanas yang menjadi aktivitas kami para ibu-ibu di sekitar rumah kami,” ujar ibu tiga anak ini.

Nanas menjadi produk unggulan kawasan perdesaan ini, mulai dari daun hingga buah, semuanya bisa dimanfaatkan. Reni mejelaskan, daun nanas, diolah menjadi serat, seratnya diolah menjadi benang dan juga bisa menjadi hasil kerajinan seperti tas, sandal, perhiasan dan lainnya. Lalu serat juga bisa diolah menjadi benang, kemudian benangnya di olah lagi menjadi kain. Jadi dalam keseharian 32 orang ibu-ibu ini, melakukan aktivitas pemintalan benang agar menjadi kain, kemudian kainnnya bisa dijadikan pakaian jadi.

Sedangkan buah nanas, bisa dimanfaatkan menjadi keripik nanas, air perasan nanas dijadikan siruf dan ampas nanas menjadi selai. “ibu-ibu anggota kelompok bekerjanya sesuai dengan kesepakatan, apakah dua hari setiap minggu atau tiga hari dalam setiap minggunya. Karna kita juga memiliki pekerjaan lain,yang penting selalu ada produksi minimal dua hari dalam satu minggu, bisa lebih. Setiap bekerja, mereka di gaji sesuai dengan hasil pintalan benang atau hasil produk olahan nanas. Per orang itu ada yang Rp100 hingga 300 ribu per minggu, yang kami kirim langsung ke rekening BRI atas nama mereka,” bebernya sambal menunjukkan bukti transfer melalui aplikasi BRImo.

Bak seorang pahlawan, kehadiran Reni menginisiasi pengembangan inovasi olahan nanas ini, memberi mafaat bagi warga sekitarnya. Maklum saja dari selama ini habit warga desa, setelah berkebun hanya duduk berkumpul ngerumpi di warung yang tidak bermanfaat, namun sejak dirangkul oleh Reni seorang ketua Up2K nanas masa, para wanita tangguh di sekitarnya menjadi lebih produktif, mendapatkan penghasilan dan yang lebih membagiakan, kini para ibu-ibu itu juga memiliki rekening tabungan sendiri.

program desa brilian asa baru warga desa pangkul                            prabumulih – desa pangkul, kecamatan cambai merupakan salah satu dari 12 desa yang ada di kota prabumulih. desa yang memiliki luas sekitar 36 kilometer persegi ini, merupakan satu satunya desa penghasil buah nanas terbesar di kota prabumulih. warga desa ini, mayoritas mata pencariannya sebagai petani karet, sayuran, hingga nanas.
sejak tahun 2021 lalu, desa pangkul merupakan satu satunya desa di kota prabumulih, dibawah wilayah kerja bri cabang kota prabumulih, yang berhasil menjalankan program desa brilian dari bri kota prabumulih hingga saat ini.

menjadi desa brilian, merupakan asa atau harapan baru bagi warga desa pangkul. pasalnya, sejak menjadi desa brilian, warga desa yang berlokasi kurang lebih 15 km dari pusat kota prabumulih ini, mendapatkan solusi atas permasalahan yang dialami alami.
diantaranya permasalahan yang mereka alami adalah, banyaknya limbah sampah daun nanas yang berserakan, saat panen raya nanas telah tiba. “tidak pernah terpikirkan sebelumnya, kalau desa pangku akan menjadi desa brilian. kehadiran mantri dari bri yang menjelaskan berbagai persyaratan menjadi desa brilian, ternyata sudah kami jalankan,” ujar reni lusiana, pengelola usaha peningkatan pendapatan keluarga (up2k) nanas masak, desa pangkul, saat disambangi prabumulih pos, jumat 15 maret 2024, setelah berkali-kali mengatur pertemuan, selalu gagal sejak 2 maret 2024 lalu.
baca juga:6 rekomendasi film action terbaik 2024 netflix, kisah seru - menegangkan
baca juga:5 terdakwa dugaan korupsi pt sbs dituntut 18-19 tahun penjara, kuasa hukum : fakta persidangan diabaikan
wanita yang  juga merupakan direktur badan usaha milik desa (bumdes) desa pangkul ini, menjelaskan setidaknya hal utama yang berhasil menjadikan desa pangkul sebagai desa brilian adalah, memiliki produk unggulan, memiliki rekening simpanan bri, dan juga memilki badan usaha milik desa (bumdesa) yang aktif, yaitu mobil angkutan desa, jenis pick up milik desa, digunakan untuk pengangkutan buah nanas..
“untuk menjadi desa brilian minimal harus ada yang ditonjolkan, dan kami menonjolkan nanas pangkul. mencoba melakukan berbagai inovasi untuk membuat produk turunan dari nanas. nah desa brilian, buah nanas menjadi salah satu buah yang memberi manfaat dan berdaya guna. ada tujuh (7) turunan dari nanas yang menjadi aktivitas kami para ibu-ibu di sekitar rumah kami,” ujar ibu tiga anak ini. 
nanas menjadi produk unggulan kawasan perdesaan ini, mulai dari daun hingga buah, semuanya bisa dimanfaatkan. reni mejelaskan, daun nanas, diolah menjadi serat, seratnya diolah menjadi benang dan juga bisa menjadi hasil kerajinan seperti tas, sandal, perhiasan dan lainnya. lalu serat juga bisa diolah menjadi benang, kemudian benangnya di olah lagi menjadi kain. jadi dalam keseharian 32 orang ibu-ibu ini, melakukan aktivitas pemintalan benang agar menjadi kain, kemudian kainnnya bisa dijadikan pakaian jadi.
sedangkan buah nanas, bisa dimanfaatkan menjadi keripik nanas, air perasan nanas dijadikan siruf dan ampas nanas menjadi selai. “ibu-ibu anggota kelompok bekerjanya sesuai dengan kesepakatan, apakah dua hari setiap minggu atau tiga hari dalam setiap minggunya. karna kita juga memiliki pekerjaan lain,yang penting selalu ada produksi minimal dua hari dalam satu minggu, bisa lebih. setiap bekerja, mereka di gaji sesuai dengan hasil pintalan benang atau hasil produk olahan nanas. per orang itu ada yang rp100 hingga 300 ribu per minggu, yang kami kirim langsung ke rekening bri atas nama mereka,” bebernya sambal menunjukkan bukti transfer melalui aplikasi brimo.
baca juga:6 rekomendasi film action terbaik 2024 netflix, kisah seru - menegangkan
baca juga:5 terdakwa dugaan korupsi pt sbs dituntut 18-19 tahun penjara, kuasa hukum : fakta persidangan diabaikan
bak seorang pahlawan, kehadiran reni menginisiasi pengembangan inovasi olahan nanas ini, memberi mafaat bagi warga sekitarnya. maklum saja dari selama ini habit warga desa, setelah berkebun hanya duduk berkumpul ngerumpi di warung yang tidak bermanfaat, namun sejak dirangkul oleh reni seorang ketua up2k nanas masa, para wanita tangguh di sekitarnya menjadi lebih produktif, mendapatkan penghasilan dan yang lebih membagiakan, kini para ibu-ibu itu juga memiliki rekening tabungan sendiri.
hal ini diakui oleh neni, salah seorang anggota kelompok up2k nanas masak desa pangkul. ibu paruh baya ini, mengaku senang karena mendapatkan tambahan penghasilan selain sebagai petani nanas yang selam ini dia lakoni.  dia juga ada kesibukan lain, pergaulannya makin luas karena menjadi bagian dari desa brilian.
“yang jelas sekarang kami tidak sulit mencari tempat pemasaran nanas, jika sebelumnya menjual panen dengan jumlah sedikit harus ke kota, tapi kini aktivitas kami sudah berjalan di dalam desa,” bebrnya.
kini aktivitas dalam desa makin padat, dan roda perekonomian tentunya makin hidup di desa pangkul ini. para petani senang karena ada jual beli nanas, daun nanas yang selama ni hanya menjadi sampah namun sekarang bisa menghasilkan uang, hingga produksi olahan makanan dari nanas yang menjadi oleh-oleh khas kota prabumulih.
“untuk hasil olahan nanas seperti bolu nanas, selai nanas, keripik dan siruf nanas itu peasannya di pusat oleh-oleh kota prabumulih. untuk armada pengangkutan ada mobil dari bumdes yang siap sedia,” kata neni.
aktivitas di desa ini juga mendapatkan dukungan dari kepala desa pangkul, jakariah sh mm. yang memfasilitasi bumdes memiliki mobil pick up, melalui dana desa. “kita juga berterimakasih kepada bri, karena menjadi desa brilian, desa pangkul juga makin di kenal di sumatera selatan, dan yang terpenting adalah roda perekonomian warga desa makin bergairah,” ujar pria berjenggot ini.
inovasi desa brilian ini juga menarik perhatian pemerintah kota prabumulih, pasalnya seragam kerja pegawai di lingkungan pemerintah kota prabumulih, direncanaan akan menggunakan batik dari serat nanas. hal ini merupakan harapan besar bagi warga desa brilian, karna akan mendapatkan tambahan penghasilan dari tambahan pekerjaan yang dibebankan.
selain untuk memenuhi permintaan ekspor ke luar negeri seperti singapore, malysia dan juga di dalam negeri seperti bali, kota prabumulih juga akan menjadikan batik serat nanas sebagai seragam kerja berbudaya local yang akan digunakan setiap hari kamis. “hal ini juga merupakan upaya kita agar para petani dan pengrajin di kota nanas ini bisa menambah produksinya yang akan berdampak pada tambahan penghasilan masyarakat, termasuk warga desa pangkul,” ujar kepala dinas pertanian kota prabumulih, alpian se. 
sebelumnya pemimpin cabang bri kota prabumulih, maradong enrico william didampingi small business mager, okky singadilaga mengatakan hingga saat ini sebanyak 12 desa di kota prabumulih, sudah di ajukan menjadi desa brilian dengan klaster unggulan yang berbeda-beda. hanya saja desa pangkul menjadi salah satu desa brilian yang sudah sukses menjalankan siklus perekonomian, memenuhi syarat sebagi desa brilian.
mulai dari petani sebagai penjual nanas, ada pembeli, ada pengguna daun nanas, ada pengelola nans menjadi bahan makanan  semuanya terintegrasi dengan baik di desa brilian. “tujuan bri adalah ikut berpartisipasi dan memberi kontribusi nyata dalam upaya mensejahterakan perekonomian warga desa, melalui produk unggulan yang ada didalam desa itu sendiri. dengan meningkatnya aktivitas perekonomian, sehingga warga desa makin sejahtera dan kebutuhan bisa terpenuhi,” tambahnya.(ek)
1. kebun nanas di desa pangkul
2. warga memuat serat nanas menjadi benang
3. reni lusiana

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 17 Maret 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan