Misi Penyelamatan Astronaut yang Terjebak di ISS Selama 9 Bulan Dimulai

Foto: DW (News)--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Setelah lebih dari sembilan bulan tertahan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dua astronaut akhirnya akan segera kembali ke Bumi. Misi pergantian kru telah berhasil diluncurkan pada Jumat malam, membuka jalan bagi kepulangan mereka setelah waktu yang jauh lebih lama dari yang direncanakan.
Awalnya, roket Falcon 9 dijadwalkan lepas landas dari Kennedy Space Center, Florida, pada Rabu malam waktu Amerika Serikat (AS). Namun, hanya 45 menit sebelum peluncuran, masalah teknis di sistem hidrolik landasan menyebabkan penundaan.
"Ada masalah dengan sistem hidrolik di darat," ujar komentator peluncuran NASA, Derrol Nail, seraya menambahkan bahwa pesawat itu sendiri dalam kondisi baik. Setelah masalah diperbaiki, Falcon 9 akhirnya sukses meluncur ke angkasa.
Serah Terima Kru Sebelum Kepulangan
Setelah tiba di ISS, kru baru akan menjalani proses serah terima selama dua hari sebelum astronaut lama memulai perjalanan kembali ke Bumi. Namun, kepulangan mereka mungkin masih akan bergantung pada kondisi di Bumi, karena faktor cuaca dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama.
Misi pergantian kru ini terdiri dari dua astronaut AS, serta astronaut dari Jepang dan Rusia. Mereka akan menggantikan Butch Wilmore dan Suni Williams, yang sejak Juni 2024 tertahan di ISS akibat kegagalan wahana Boeing Starliner.
Gagal Pulang dengan Starliner, Kini Andalkan SpaceX
Wilmore dan Williams awalnya bertolak ke ISS dengan Boeing Starliner dalam uji coba penerbangan berawak pertama wahana tersebut pada 5 Juni 2024. Awalnya, mereka hanya dijadwalkan tinggal selama delapan hari, tetapi masalah pada sistem propulsi membuat wahana itu dianggap tidak aman untuk kembali ke Bumi.
Boeing akhirnya mengembalikan Starliner dalam keadaan kosong tahun lalu, sementara Wilmore dan Williams tetap di ISS hingga saat ini.
Kini, mereka akan kembali dengan wahana SpaceX Dragon, yang tiba di ISS pada September 2024. Wahana ini hanya membawa dua awak, bukan empat seperti biasanya, agar ada tempat bagi Wilmore dan Williams.
Meskipun tinggal lebih lama dari rencana awal, kedua astronaut ini tetap tenang menghadapi situasi tersebut.
"Kami datang dengan persiapan untuk tinggal lama, meski kami berencana tinggal sebentar. Itulah inti dari program penerbangan antariksa manusia—merencanakan kemungkinan yang tidak diketahui dan tidak terduga," kata Wilmore dalam konferensi pers pekan lalu.
Kini, setelah penantian panjang, mereka akhirnya bisa kembali ke Bumi. (*)