Tragedi Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korea Selatan, Ratusan Orang Tewas

Kecelakaan pesawat Jeju Air di Muan, Korea Selatan. Foto: AFP/---

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Dunia dikejutkan dengan tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, yang menelan korban jiwa ratusan orang. Insiden ini mendapat perhatian besar, termasuk dari Boeing selaku produsen pesawat tersebut.

Menurut laporan terbaru, kecelakaan yang melibatkan pesawat Boeing 737-800 itu telah merenggut nyawa 176 orang dari total 181 penumpang, termasuk enam awak pesawat. Angka ini terus diperbarui oleh Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan.

Respon dari Boeing

Melalui pernyataan di media sosial X, Boeing mengungkapkan rasa dukacita mendalam atas insiden ini.
"Kami sedang berkoordinasi dengan Jeju Air terkait insiden penerbangan 2216 dan siap memberikan dukungan penuh," tulis Boeing.
"Kami turut berbela sungkawa kepada keluarga yang kehilangan orang terkasih dan mendoakan para korban serta awak pesawat," tambahnya.

Kronologi Kecelakaan

Kecelakaan terjadi saat pesawat mencoba melakukan pendaratan darurat dengan teknik belly-landing, setelah sistem roda pendaratan dilaporkan tidak berfungsi. Video yang beredar menunjukkan pesawat menyeret badan bawahnya sebelum menabrak dinding pembatas dan terbakar.

Laporan awal menyebutkan bahwa gangguan fungsi roda pendaratan diduga dipicu oleh bird strike atau tabrakan dengan kawanan burung. Menurut kantor berita Yonhap, pilot telah mencoba mendarat secara normal namun gagal, sehingga memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat.

Saksi mata dan pihak otoritas bandara juga menyebutkan tanda-tanda kegagalan pada roda pendaratan, yang kemungkinan besar disebabkan oleh tabrakan tersebut. Sebelumnya, menara pengawas Bandara Internasional Muan telah mengeluarkan peringatan tentang bird strike pada pukul 08.57 pagi waktu setempat.

Operasi Penyelamatan dan Pencarian

Dua awak pesawat berhasil diselamatkan dari reruntuhan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu, tiga orang lainnya masih dinyatakan hilang. Operasi pencarian terus dilakukan oleh pihak berwenang untuk menemukan korban yang belum ditemukan.

Tragedi ini kembali menyoroti pentingnya langkah antisipasi terhadap risiko bird strike yang dapat membahayakan penerbangan. Pihak Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan berjanji akan melakukan investigasi mendalam terkait insiden ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER