Krisis Air di RKT jadi Antesi, Komisi II DPRD Prabumulih Dorong PDAM Suplai Air Tangki
Krisis Air di RKT jadi Antesi, Komisi II DPRD Prabumulih Dorong PDAM Suplai Air Tangki --Foto: Prabupos
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Keluhan pelanggan PDAM yang krisis air bersih di wilayah Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), langsung mendapat atensi atau sorotan dari anggota Komisi II DPRD Kota Prabumulih.
Komisi II mendesak pihak pemerintah kota serta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Prabujaya untuk segera mencari solusi terkait kesulitan ratusan pelanggan mendapatkan air bersih.
Ketua Komisi II DPRD Kota Prabumulih, Feri Alwi, dalam pernyataan melalui pesan WhatsApp, menyatakan bahwa situasi ini sangat memprihatinkan, terutama dengan datangnya musim hujan yang akan meningkatkan kebutuhan air bersih. “Setidaknya, Perumda Tirta Prabujaya bisa memastikan pasokan air untuk kebutuhan memasak,” ujar Feri.
Feri menambahkan, pengadaan trafo pengganti membutuhkan waktu yang tidak singkat, karena harus melalui proses penganggaran, pembelian barang, dan pemasangan yang memakan waktu serta biaya.
BACA JUGA:Tebar 10.000 Benih Ikan - Tanam Sayuran; Polres Prabumulih Dukung Program Ketahanan Pangan
BACA JUGA:Mufid Tuntaskan Buku Catatan Seorang Guru Penggerak Dalam Waktu 4 x 24 jam
“Menunggu trafo baru memerlukan waktu cukup lama, maka untuk sementara, solusi yang bisa diambil adalah suplai air menggunakan mobil tangki,” jelasnya. Ia berharap dengan langkah ini, kebutuhan air bersih masyarakat dapat segera terpenuhi meskipun dalam bentuk sementara.
Feri juga menekankan bahwa penggunaan mobil tangki bisa menjadi solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan air warga yang membutuhkan.
Dengan demikian, Perumda Tirta Prabujaya diharapkan dapat segera menjangkau wilayah-wilayah terdampak untuk memasok air bersih. "Ini adalah langkah praktis dan cepat, ketimbang menunggu proses pengadaan trafo baru. Kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih harus tetap dipenuhi," ungkapnya.
Sebelumnya, satu unit trafo berkapasitas 50 KVA yang mengalirkan listrik ke pompa booster di wilayah Kecamatan RKT hilang akibat dicuri pada 4 Desember 2024. Akibat pencurian ini, 600 pelanggan di wilayah tersebut terdampak pasokan air yang terhenti.
Direktur Perumda Tirta Prabujaya, Fajar Chriswarry Ardana, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyebutkan bahwa hilangnya trafo menyebabkan kerugian finansial yang cukup besar bagi perusahaan. “Benar, trafo kami di Desa Jungai dicuri, sehingga pasokan air ke 600 pelanggan di daerah tersebut terhenti,” kata Fajar.
Fajar menambahkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kota dan Kejaksaan Negeri Prabumulih untuk mencari solusi terbaik atas persoalan ini. “Karena sudah mendekati akhir tahun, mengganti trafo yang hilang membutuhkan anggaran besar. Oleh karena itu, kami akan bekerja sama dengan Pj Walikota, Sekda, serta Kejaksaan untuk langkah selanjutnya,” tutup Fajar.
Hilangnya trafo milik PDAM dalam aksi pencurian di Desa Karangan Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) masih berdampak bagi masyarakat.
Betapa tidak, saat ini ratusan pelanggan PDAM Tirta Prabujaya mengalami krisis air bersih. Krisis air itu seperti dirasakan oleh masyarakat Desa Karangan Kecamatan RKT.