Bos Kripto Justin Sun Lahap Pisang Karya Seni Senilai Rp 98 Miliar
Bos kripto Justin Sun makan buah pisang dari karya seni yang dia beli dengan harga Rp 98 miliar --
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Justin Sun, seorang pengusaha kripto kelahiran China, kembali menjadi sorotan usai memakan pisang seharga USD 6,2 juta atau sekitar Rp 98 miliar. Namun, pisang yang ia konsumsi bukan pisang biasa, melainkan bagian dari instalasi seni bernama Comedian karya Maurizio Cattelan.
Instalasi seni ini pertama kali dibuat pada 2019, terdiri dari sebuah pisang yang ditempelkan di dinding menggunakan lakban. Salah satu dari tiga edisi karya tersebut baru-baru ini dilelang oleh Sotheby's di New York, Amerika Serikat. Dalam lelang yang berlangsung ketat, Sun berhasil mendapatkan instalasi itu setelah mengalahkan enam penawar lainnya dengan harga fantastis.
Pisang Dimakan di Konferensi Pers
Setelah memenangkan lelang, Sun memenuhi janjinya untuk memakan pisang tersebut dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Hong Kong.
"Memakan pisang ini dalam konferensi pers adalah cara untuk menambah sejarah pada karya seni ini," ujar Sun, seperti dilaporkan BBC pada Minggu (1/12/2024). Ia bahkan menambahkan bahwa rasa pisang tersebut lebih nikmat dibandingkan pisang pada umumnya.
Karya seni Comedian ini sebenarnya menggunakan pisang biasa yang diganti secara berkala sebelum pameran. Sun kini memiliki hak untuk memajang instalasi tersebut beserta panduan untuk mengganti pisangnya.
Menurut laporan New York Times, pisang yang digunakan untuk karya seni ini awalnya dibeli seharga 35 sen atau sekitar Rp 5.500 sebelum lelang dibuka. Namun, dalam hitungan hari, buah tersebut berubah menjadi salah satu yang termahal di dunia.
Seni dan Teknologi Kripto
Sun, pendiri platform blockchain Tron, menyamakan karya seni yang baru ia beli dengan token non-fungible (NFT), sebuah aset digital unik yang banyak diminati di dunia kripto.
Menariknya, ini bukan pertama kalinya instalasi seni Comedian dikonsumsi oleh seseorang. Pada 2019, seorang seniman mencabut pisang dari dinding dan memakannya usai karya tersebut terjual seharga USD 120.000 di Art Basel Miami. Tahun lalu, seorang mahasiswa Korea Selatan melakukan hal serupa saat instalasi itu dipamerkan di Leeum Museum of Art, Seoul. Namun, tidak seperti Sun, keduanya tidak membayar untuk melahap pisang tersebut.
Dengan aksi eksentriknya ini, Sun tidak hanya menciptakan gebrakan di dunia seni tetapi juga menghubungkan seni tradisional dengan inovasi teknologi modern. (*)