Aneh Tapi Nyata, Elon Musk Dinilai Ingin Twitter Bangkrut
Foto: yomzansi.com--
Jakarta - Perusahaan raksasa seperti Apple, Disney, dan IBM menangguhkan iklannya di Twitter/X. Elon Musk langsung merespons aksi perusahaan-perusahaan tersebut dengan pesan yang vulgar: "Go f*** yourself." Apakah Elon Musk ingin menghancurkan perusahaannya sendiri?
"Saya harap mereka berhenti. Jangan beriklan," kata Musk. "Jika ada seseorang yang mencoba memeras saya dengan iklan, memeras saya dengan uang, go f*** yourself. Go f*** yourself. Apakah itu jelas? Saya harap itu jelas," sambungnya.
Boikot iklan di X dimulai setelah Musk dianggap mendukung cuitan yang berisi ujaran antisemit beberapa waktu yang lalu. Tidak lama setelahnya, lebih dari 100 brand berhenti memasang iklan di X dan perusahaan media sosial itu terancam kehilangan pendapatan sebesar USD 75 juta.
Hal ini dipandang merupakan blunder besar. Elon Musk seakan memusuhi pengiklan, padahal Twitter atau X bergantung pada iklan.
"Bagi perusahaan yang dibelinya seharga $44 miliar (£35 miliar) tahun lalu, kebangkrutan mungkin terdengar mustahil. Tapi itu mungkin. Untuk memahami alasannya, Anda harus melihat seberapa bergantungnya X pada pendapatan iklan," sebut BBC yang dikutip detikINET.
Tahun lalu sekitar 90% pendapatan X berasal dari iklan yang menjadi jantung dari bisnis. Bahkan Elon Musk sendiri mengakuinya. "Jika perusahaan gagal... ia akan gagal karena boikot pengiklan. Dan itulah yang membuat perusahaan bangkrut," cetusnya.
Tentu cukup mengherankan Musk berkata seperti itu, tapi dia memang dikenal kadang berbicara sembarangan. "Tidak butuh pakar untuk memahami bahwa menyerang pengiklan dan perusahaan yang membiayai X itu tidak bagus buat bisnis," kata Jasmine Enber, analis di Insider Intelligence.
Jika pengiklan benar-benar banyak yang pergi, Elon Musk mungkin akan mengenakan biaya berlangganan ke X. "Jika ada sejuta pelanggan, taruhlah mereka bayar USD 100 per tahun, jumlahnya USD 100 juta. Memang cukup kecil dibanding iklan," katanya pada bulan April.
Elon Musk tentu tidak bodoh, mungkin saja ia punya strategi lain sehingga melontarkan pernyataan semacam itu. Tetapi tetap saja, banyak yang mengerutkan dahi karena ia malah memaki para pengiklan. (dc)