Menggali Potensi Dana Desa, Inspirasi dari China untuk Pertanian Indonesia

Menggali Potensi Dana Desa, Inspirasi dari China untuk Pertanian Indonesia--Antara

"Semoga para kepala desa dapat mengadopsi pendekatan yang sukses di sini dan menerapkannya di desa masing-masing, sehingga dapat memotivasi warga untuk beradaptasi dengan pola pikir yang lebih global," tutup Andrey.

Salah satu peserta, Kepala Desa Jeruk dari Kabupaten Magetan, Joko Siswanto (47), mengaku ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti kegiatan benchmarking setelah 11 tahun menjabat.

"Desa kami didominasi oleh sektor pertanian, dan saya berharap dapat memperoleh ilmu baru untuk meningkatkan hasil pertanian," kata Joko.

Ia mengakui bahwa produktivitas pertanian di desanya mengalami penurunan, sehingga sangat berharap untuk belajar tentang pengelolaan yang lebih baik.

"Walaupun ada perbedaan sumber daya manusia antara China dan Indonesia, kami tetap berusaha untuk menerapkan yang terbaik dari sini," jelas Joko.

Joko terpilih untuk mengikuti program ini karena desanya memiliki administrasi yang baik dan telah meraih predikat sebagai desa mandiri.

Kegiatan "Benchmarking Batch 4" berlangsung di Beijing dan Chengdu, mencakup audiensi dengan pejabat MARA, kunjungan ke pasar grosir pertanian Xinfadi, Pusat Pengembangan Teknologi Pedesaan, serta berbagai lokasi lainnya.

Sebanyak 12 kepala desa yang berpartisipasi berasal dari berbagai daerah, termasuk Nunukan, Magelang, Jombang, Lebak, Magetan, Lombok Tengah, Muna, Pasuruan, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Sukabumi, dan lainnya.

Saat ini, terdapat 75.250 desa di Indonesia, dengan kategori mulai dari desa sangat tertinggal hingga desa mandiri.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER