Super Canggih! AirPods Pro 2 Jadi Alat Bantu Dengar dan Tes Dengar, Ini Fitur Terbarunya
AirPods Pro 2--Foto:ist
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Selain meluncurkan AirPods 4 dengan fitur active noise cancelling (ANC), Apple juga menghadirkan pembaruan software untuk AirPods Pro 2.
Dalam update terbaru ini, AirPods Pro 2 dapat berfungsi sebagai alat bantu dengar "clinical grade" untuk pengguna dengan gangguan pendengaran ringan hingga sedang.
Meski fitur ini masih menunggu persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA), Apple optimis bahwa izin tersebut akan segera diperoleh, termasuk dari badan pengawas lainnya.
Ketika diaktifkan, fitur alat bantu dengar ini akan meningkatkan frekuensi suara tertentu secara real-time, seperti suara percakapan, berdasarkan hasil pengujian pendengaran pengguna.
Pengujian ini dilakukan melalui AirPods Pro 2 yang dipasangkan dengan iPhone atau iPad yang menggunakan iOS dan iPadOS 18.
Selama tes, pengguna akan diminta mendengarkan suara yang diputar melalui AirPods Pro 2 dan memberikan respon apakah mereka dapat mendengar suara tersebut atau tidak.
Pengujian berlangsung kurang dari lima menit, dengan hasil berupa audiogram yang menunjukkan tingkat gangguan pendengaran di masing-masing telinga.
BACA JUGA:iOS 18 Siap Rilis 16 September, Apple Intelligence Hadir Bulan Depan
Berdasarkan hasil tes tersebut, iPhone atau iPad akan membuat profil suara yang secara otomatis diterapkan saat menggunakan AirPods Pro 2 untuk mendengarkan musik, podcast, atau panggilan telepon.
Selain itu, Apple menambahkan mode perlindungan pendengaran pasif yang berfungsi menurunkan tingkat kebisingan secara otomatis di lingkungan berisik, seperti konser musik.
Apple menyebut fitur ini penting karena satu dari tiga orang terpapar lingkungan bising yang berbahaya bagi pendengaran.
Deretan fitur baru ini akan tersedia sebagai pembaruan gratis untuk pengguna di lebih dari 100 negara dalam beberapa waktu ke depan.
"Melindungi dan menjaga kesehatan pendengaran sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup, baik dalam jangka pendek maupun panjang," ujar Rick Netizel, profesor kesehatan publik dari Universitas Michigan dan peneliti di Apple Hearing Study.