Duh! Impor LPG Naik Terus, Ini Datanya
Foto: Istimewa (dok. Humas Pertamina Patra Niaga Sumbagsel)--
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Pemerintah Indonesia tengah memacu pembangunan pipa transmisi gas, yaitu Cirebon-Semarang dan Dumai-Sei Mangkei (Dusem). Tujuannya adalah untuk membuka jaringan distribusi gas yang lebih luas, dari industri hingga rumah tangga, terutama untuk mengurangi ketergantungan pada impor LPG.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan bahwa upaya ini diharapkan dapat mengurangi impor LPG, yang saat ini sudah mencapai 6 juta ton per tahun. Dengan adanya pipa transmisi ini, diharapkan kebutuhan gas dalam negeri dapat dipenuhi secara lebih efisien dan mengurangi beban impor.
"Impor LPG kita lebih dari 6 juta ton setahun. Dengan adanya pipa transmisi ini, kita harapkan bisa mengurangi impor LPG. Harganya sekitar US$ 575 per ton," kata Arifin dalam pernyataan yang dikutip pada Senin (12/8/2024).
BACA JUGA:3 Game PC Gratis dari Epic Games Store, Dapatkan DNF Duel
Data dari Kementerian ESDM menunjukkan tren peningkatan impor LPG dari tahun ke tahun. Berikut adalah data impor LPG dari 2013 hingga 2023:
- Tahun 2013: 3.299.808 ton
- Tahun 2014: 3.604.009 ton
- Tahun 2015: 4.237.499 ton
- Tahun 2016: 4.475.929 ton
- Tahun 2017: 5.461.934 ton
- Tahun 2018: 5.566.572 ton
- Tahun 2019: 5.714.693 ton
- Tahun 2020: 6.396.962 ton
- Tahun 2021: 6.336.354 ton
- Tahun 2022: 6.739.131 ton
- Tahun 2023: 6.950.651 ton
Kenaikan yang konsisten dalam angka impor LPG ini menunjukkan kebutuhan yang terus meningkat di dalam negeri, sehingga proyek-proyek seperti pipa transmisi ini menjadi krusial untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya gas domestik.