Kabupaten Kota di Sumsel Krisis Guru, Guru Olahraga dan Guru SD Paling Mendesak
Kabupaten Kota di Sumsel Krisis Guru! Guru Olahraga dan Guru SD Paling Mendesak --Foto: Ros Suhendra/Koranprabupos
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Sejumlah Kabupaten Kota di Sumatera Selatan kini mulai kekurangan guru atau krisis guru.
Seperti di Kabupaten Lahat misalnya. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat mengungkapkan kebutuhan mendesak sekitar 200 guru olahraga.
Hal ini lantaran kekurangan tenaga pengajar saat ini. Sementara kebutuhan guru penting untuk memenuhi standar pendidikan yang optimal di sekolah.
Plh Kadisdikbud Lahat, Eti Listina SP MM melalui Kasi Ketenagaan, Febriansyah MPd, mengonfirmasi bahwa kekurangan guru, khususnya dalam bidang olahraga, sangat dirasakan.
BACA JUGA:Buku dan Alat Praktek Terbakar, Ruangan Perpustakaan SMP Muhamadiyah Terbakar
“Hampir semua jenjang pendidikan, baik SD maupun SMP, mengalami kekurangan guru olahraga. Untuk itu, diperlukan tambahan sekitar 200 guru di berbagai satuan pendidikan,” ujarnya pada Jumat, 9 Agustus 2024 seperti dilansir dari sumateraekspres.id
Febriansyah menambahkan, tanpa adanya guru olahraga, mata pelajaran ini harus diajarkan oleh guru kelas dengan keterbatasan kompetensi di bidang tersebut.
“Banyak guru olahraga yang mengajarkan mata pelajaran ini tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka. Namun, dengan keterbatasan yang ada, mereka tetap harus menjalankannya,” kata Febriansyah.
Guru olahraga diharapkan memiliki gelar pendidikan minimal S1 dan terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang terhubung langsung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
BACA JUGA:Sungai Kelekar Segera Dinormalisasi: Pj Wako Prabumulih Bahas Izin ke Balai Besar Wilayah Sungai
“Pada tahun 2023, meskipun kami membuka kesempatan bagi guru honorer untuk mengikuti tes PPPK, peserta tidak mencapai 100 orang. Hal ini karena selain harus memiliki kualifikasi S1, mereka juga harus terdaftar di Dapodik.
Namun, banyak guru honorer, terutama di bidang olahraga, yang masih memiliki pendidikan D-II (Diploma dua),” jelasnya.