Wanita Dipenjara Setelah Jual Buah Dihinggapi Lalat
--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Seorang wanita pebisnis dari San Jose baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara setelah diketahui mengimpor buah yang sudah dihinggapi lalat, melanggar aturan impor.
Setiap barang impor, termasuk buah-buahan, harus memenuhi persyaratan ketat sesuai kebijakan negara tujuan.
Beberapa negara memiliki aturan ketat untuk memastikan kualitas barang impor, terutama buah-buahan, agar tidak terkontaminasi atau dalam kondisi buruk.
Masalah timbul ketika buah impor ditemukan membawa telur dan larva lalat buah, yang dapat merusak kualitas buah dan berpotensi menularkan hama. Hal ini seperti yang terjadi pada kasus wanita ini.
Han Hong Huynh, yang baru-baru ini menjadi terdakwa, dijatuhi hukuman tiga bulan penjara setelah dinyatakan bersalah atas konspirasi impor buah. Kerabatnya, Thanh Tuyen Huynh, juga dihukum karena terlibat dalam kegiatan impor ilegal tersebut.
BACA JUGA:MataHati Kantongi SK dari Gerindra
BACA JUGA:Inovasi Hybrid dari Lenovo: Menggali Keunggulan IdeaPad Duet 5 12IRU8 4MID dengan Teknologi Canggih
Kasus ini bermula pada tahun 2022 ketika Han Hong Huynh dan Thanh Tuyen Huynh mengimpor buah langsat dari Vietnam ke San Jose, California, Amerika Serikat. Buah langsat, yang mirip dengan duku atau kelengkeng, diidentifikasikan secara tidak jujur sebagai ikan kering, kopi, atau teh untuk menghindari pemeriksaan.
Meskipun petugas inspeksi telah memperingatkan mereka untuk berhenti menjual buah ilegal, peringatan tersebut diabaikan. Akibatnya, buah langsat yang diimpor ditemukan mengandung banyak larva lalat buah, yang berpotensi merusak kualitas buah.
Setelah penangkapan, kerabat Han Hong Huynh sempat berusaha mengambil sekitar 90 kilogram buah langsat dan membawanya ke toko mereka di San Jose Timur, Tracy's Gift Shops. Namun, aksi tersebut kembali terdeteksi oleh petugas, yang memperingatkan bahwa tindakan ini melanggar hukum dan dapat merusak buah.
Kasus ini tidak terkait langsung dengan karantina di Santa Clara County. Namun, pada Agustus 2023, hama Bactrocera dorsalis, atau lalat buah oriental, ditemukan di Santa Clara County. Akibatnya, wilayah seluas 112 mil persegi dikarantina mulai September 2023 hingga Mei 2024, dengan pembatasan ketat pada pergerakan dan penanaman tanaman inang.
Departemen Pangan dan Pertanian California mencatat bahwa lalat buah invasif ini dapat menyebabkan kerugian besar, hingga miliaran dolar, serta berdampak signifikan pada pasokan pangan di California. Perlindungan pertanian di Santa Clara County sangat penting untuk memastikan keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut.
Kasus ini menjadi yang pertama di mana seorang pengimpor buah didakwa atas tuduhan impor ilegal dan pelanggaran terhadap kode pangan dan pertanian.