Pendidikan Inklusif kembali di sosialisasikan
--
KORANPRANUMULIHPOS.COM- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih melaksanakan kegiatan advokasi kebijakan layanan pendidikan inklusif dan ragam kebijakan Merdeka belajar, dilingkungan Pemerintah daerah Kota Prabumulih.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih, Selasa 31 juli 2024. dibuka oleh PJ walikota yang diwakili oleh asisten III Peminta Kota Prabumulih, Drs H Amilton.
Kegiatan ini dihadiri oleh pihak Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Selatan, Didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pedro Santoso AB SPd MSi.
Dalam kesemlatan ini, kegiatan dihadiri oleh kasi dan Bidang Pendidikan dasar dan menengah, serta Bidang Kebudayaan. Pengurus PGRI Prabumulih Kota Prabumulih , ketua IGTK, Mkks SMA SMP, PAUD K3S, KKG dan Bunda Pokja PAUD.
Konsep pendidikan inklusif adalah sistem pendidikan yang terbuka untuk seluruh peserta didik, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dalam sistem pendidikan ini, baik peserta didik umum dan ABK ditempatkan dalam satu kelas yang sama.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih, Pedro Santoso AB SPd MSi mengatakan agar para peserta dapat mensosialisasikan pendidikan inklusi di sekolah, dan menerapkan kebijakan ini.
"Semua anak memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan. Jadi di sekolah manapun anak anak yang berkebutuhan khusus bisa masuk kemanapun, untuk mendapatkan hak yang sama seperti anak pada umumnya," jelasnya.
Sampai saat ini, lanjut suami Nuraisyah Yany SPd MSi ini mengatakan bahwa semua sekolah di kota Prabumulih juga bisa memberikan pelayanan terbaik untuk semua anak, dan hal ini sesuai dengan undang undang yang berlaku.
Manfaatnya dalam Pendidikan Secara sederhana, inklusi adalah proses tentang memastikan bahwa setiap orang merasa dihargai dan dihormati sebagai individu dengan tidak mempermasalahkan latar belakangnya.
"Tentunya hal ini sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Bahkan, dalam kehidupan bermasyarakat dikenal pula inklusi sosial yang juga harus difahami oleh para guru," tukasnya.(05)