Kebocoran Pipa Industri Tahu Rumahan Cemari Sungai di Palembang
Camat Ilir Barat I Palembang tinjau saluran air ke Sungai Itam yang dipenuhi limbah tahu. Foto: -Dok. Humas Kecamatan Ilir Barat I Palembang-
PALEMBANG KORANPRABUMULIHPOS.COM - Limbah industri pembuatan tahu rumahan di Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, menjadi sorotan masyarakat. Limbah dari pabrik tersebut berserakan di sungai, diduga akibat kebocoran pipa.
Kejadian ini telah berlangsung hampir seminggu, dengan limbah dari industri tahu dan mi mengalir ke Sungai Itam. Masyarakat sekitar mengunggah video kondisi limbah tersebut ke media sosial, menjadikannya viral.
Camat Ilir Barat I Palembang, Alexander, mengonfirmasi adanya UMKM pembuatan tahu dan mi di Kelurahan Bukit Lama yang mengalami kebocoran pipa sehingga limbahnya mencemari Sungai Itam.
"Ya benar, bahwa ada UMKM pembuatan tahu dan mi di Kelurahan Bukit Lama mengalami kebocoran pipa sehingga limbahnya mencemari sungai," katanya kepada detikSumbagsel, Kamis (25/7/2024).
BACA JUGA:Pelajar SMP di Lampung Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah, Polisi Dalami Motif
BACA JUGA:Kades di Lahat Tersandung Kasus Korupsi Dana Desa Rp 663 Juta dengan Modus Belanja Fiktif
Alex mengungkapkan bahwa pihaknya telah meninjau lokasi dan meminta industri tahu tersebut untuk menyedot limbah yang telah mengalir ke sungai.
"Kami telah meninjau lokasi tadi pagi, Kamis (25/7), dan meminta industri tahu rumahan tersebut untuk menyedot limbah yang telah mengalir ke sungai. Saya juga mengingatkan agar mereka selalu mengecek tempat pembuangan limbah agar tidak bocor atau rusak sehingga tidak menyebar ke sungai lagi," tegasnya.
Alex juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kecamatan Ilir Barat I Palembang atas kelalaiannya dalam memantau masalah limbah ini dan baru mengetahuinya setelah beberapa hari terjadi.
"Kejadian ini akan menjadi perhatian saya ke depan, khususnya kepada para pelaku usaha yang berada di sekitar Sungai Itam. Saya selaku Camat Ilir Barat I juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga saya atas kelalaian dalam memantau masalah limbah ini. Saya baru mengetahuinya setelah 7 hari," tutupnya. (*)