Ribetnya Alur Belajar CGP Terangkum Pada Akronim Merdeka

Reporter: Eka |

Editor: Tedy |

Sabtu , 08 Jun 2024 - 04:58

Sutarno MPd fasilitator CGP dan Pengawas SMP di Prabumulih--

ribetnya alur belajar cgp terangkum pada akronim merdeka                             koranprabumulihpos.com- untuk menjadi seorang guru penggerak, banyak perjuangan yang harus dilalui oleh para guru. bahkan alur nya sangat sulit dan padat untuk dilalui oleh calon guru penggerak (cgp).
seperti yang disampaikan oleh fasilitator cgp sumatera selatan, yang merupakan pengawas smp di lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan kota prabumulih, sutarno mpd, jumat 7 juni 2024.
menurutnya, dalam perjalanan guru berproses untuk alur belajar dalam tahapan cgp, terangkum dalam akronim yang disebut merdeka.
kata merdeka tersebut terdiri dari kata mandiri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi , demontrasi kontekstual, elaborasi atau pemahaman dan penguasaan materi bersama instruktur. 
baca juga:ppsb jalur zonasi dinilai akan berdampak pada sekolah swasta 
baca juga:15 smp negeri dan swasta di prabumulih terakreditasi a
huruf k untuk kata koneksi antara materi dengan materi lain yang terkait, baru kemudian pada huruf a  diakhir kita merdeka adalah untuk aksi nyata.
dari konsep tersebut, para penggerak benar-benar harus melalui setiap tahapan yang terangkum dalam akronim kata merdeka tadi. 
para guru harus memahami konsep pembelajaran, memahami konteks yang dibahas dan juga harus sering-sering berkomunikasi antara fasilitator, guru pendamping dan instruktur.
"baru kemudian mempersiapkan dari tahapan tersebut untuk dijadikan dalam aksi nyata, yang nanti akan menjadi bahan untuk berbagi praktik baik pada guru lainnya," ujar tarno.
baca juga:15 smp negeri dan swasta di prabumulih terakreditasi a
baca juga:ppsb jalur zonasi dinilai akan berdampak pada sekolah swasta 
karena itu tarno menyampaikan, jika guru yang sudah memegang sertifikat sebagai penggerak tersebut mendapatkan apresiasi sebagai kepala sekolah dan pengawas, wajar saja.
memang hanya memiliki sertifikat sebagai guru penggerak saja tidak cukup untuk menjadi seorang kepala sekolah, makanya perlu keterampilan lain dan juga penuhi syarat lain untuk menjadi kepala sekolah. 
"tapi minimal para guru penggerak bisa menjadi agen perubahan transformasi pembelajaran di sekolah masing-masing. karena moto guru penggerak tersebut adalah berawal dari tergerak lalu bergerak kemudian menggerakkan melalui praktik baik yang disampaikan," bebernya.(05)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 8 Juni 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan