Ketidaksamaan Saudara Kita di Papua

--

Ketidaksamaan Saudara Kita di Papua

Penulis: Handingo Benedictus Marbun, Mahasiswa Teknik Pertanian Universitas Jambi

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Papua merupakan provinsi yang terletak di bagian utara, Indonesia. Sebelumnya, provinsi ini dikenal dengan nama Irian Barat (1956–1973) dan Irian Jaya (1973–2000), yang mencakup seluruh Tanah Papua bekas Keresidenan Nugini Barat.

Ibu kota Papua berada di Kota Jayapura.Sudah lama tanah Papua menjadi tanah konflik,Tepat saat ini saudara kita di Papua memiliki banyak permasalahan yaitu konflik antar orang asli Papua,orang Sipil,dan Pemerintah.

Tidak meratanya pembangunan membuat adanya kesenjangan dan alienasi terhadap masyarakat Papua yang bisa melahirkan konflik horizontal, salah satunya propaganda negatif.

Konflik di Papua memang sudah lama terjadi karena adanya sejarah integrasi Papua ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), identitas politik, kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), pembangunan Papua, dan juga inkonsistensi pemerintah Indonesia, dan marjinalisasi masyarakat Papua.

BACA JUGA:Menahan Krisis Identitas Remaja

Konflik tersebut melahirkan penyelesaian represif dari pemerintah yang membuat stigma peminggiran terhadap masyarakat Papua. Hal tersebut menyulut para orang atau kelompok orang yang tidak bertanggung jawab membuat narasi dan propaganda negatif yang disebarkan melalui media sosial.

Penyebaran narasi yang cepat ini menjadi keuntungan kelompok tertentu dalam penggiringan opini serta tujuan yang ingin dicapai.

Adu domba masyarakat dan pemerintah juga menjadi polemik yang berbahaya dalam melahirkan sebuah gerakan separatisme berbentuk teror.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam paradigma fenemonologi, dengan pemantauan berbagai media sosial yang terkait, studi pustaka, serta laporan atensi pemerintah dalam melihat masalah Papua.

Penelitian ini ingin melihat bagaimana kesenjangan sosial dan alienasi dijadikan propaganda oleh orang dan atau kelompok orang yang dapat menyulut serta menggiring opini publik bahwa pembebasan Papua dibenarkan dan penyulut gerakan separatis teroris di Papua.

Konflik kekerasan di Papua pada umumnya disebabkan adanya kondisi sosial yang timpang antara masyarakat asli Papua dengan masyarakat migran yang datang dari luar Papua, sebagai akibat dari adanya kekeliruan kebijakan pembangunan di Papua yang berlangsung lama, sebagai berikut:

A. Terjadinya Eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER