Ukir Kenangan Sederhana Namun Bermakna
https://prabumulihpos.bacakoran.co/--
KORANPRABUMULIHPOS.COM- Adanya larangan secara resmi baik dari Gubernur maupun dari Wali Kota Prabumulih, terkait pelaksanaan acara perpisahan ataupun studi banding, yang mengakibatkan munculnya pungutan oleh pihak sekolah, membuat semua satuan pendidikan tidak melaksanakan acara seperti tahun-tahun sebelumnya.
Seperti yang dilaksanakan di SMPN 4 Prabumulih, sebanyak 207 orang siswa kelas 9 SMPN 4 Prabumulih hadir ke sekolah dijadwalkan untuk hanya membuat kenang-kenangan sederhana namun penuh makna.
Mereka hadir hanya berfoto-foto dan membuat video, mengukir kenangan bersama para teman-teman satu angkatan, dengan membuat video yang menarik atas koordinasi dan komunikasi pihak guru yang mengarahkan.
"Jangan tidak ada kenangan sama sekali, jadi kita hanya foto bersama dan membuat video mereka satu angkatan untuk bahan cerita nanti mereka di masa mendatang. Karena momen ini hanya akan terjadi satu kali seumur hidup mereka," ujar Kepala SMPN 4 Prabumulih, Tati Maryani SPd.
BACA JUGA:Mulai 3 Juni 2024 Pembukaan PPDB SD
BACA JUGA:Ini Klarifikasi Dari MTs N 1 Prabumulih
Menurut Tati, tak perlu yang ada disesalkan lagi meskipun sempat ada cerita para siswa berharap adanya kegiatan seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun tahun ini semuanya berbeda, pihak sekolah harus memberikan pengertian kepada para siswa agar dapat menerima kenyataan ini.
"Kita berharap semuanya dapat berdamai dengan keadaan, menuruti aturan yang ada dan memberikan pengertian agar para siswa bisa memahami keadaan ini," tukasnya.(05)