Cerita Yulita Sari Seorang ASN PPPK Prabumulih

Menjadi tukang sapu di rumah Dinas hingga sebagai penyambut tamu, Tulus Ikhlas Bekerja Dengan Sabar Sebagai Honorer, diangkat di tahun ke 20--

Dia meyakini bahwa buah dari esabaran tersebut tidak akan mengecewakan orang yang bersabar, dunia ini berputar tidak mungkin kesusahan akan selamanya dialami oleh orang yang sabar.

Adanya apresiasi dari pemerintah kota Prabumulih atas kesabarannya, kameranya sangat bersyukur dan berterima kasih. Sejak wali kota Prabumulih ir H Ridho Yahya menepis isu tentang tenaga honorer akan dihapuskan.

Dia merasa bangga menjadi honorer, dan pemerintah Kota Prabumulih yang walikotanya berjuang mati-matian sebagai wujud harapan honorer , dan memberikan penghargaan terhadap para honorer untuk tidak menghapuskan secara sepihak.

Juga mengingat perjuangan orang tua yang sudah menyekolahkan, juga menjadi beban bagi anak-anak jika belum berhasil. Alumni Universitas Muhammadiyah jurusan ekonomi ini bertekad untuk tetap bertahan hingga batas akhir kesabarannya, ini ternyata berhasil menjadi ASN PPPK.

"Intinya tetap bersabar dan lakukan yang terbaik, bekerja dengan sungguh-sungguh. Apalagi melihat keberhasilan teman seangkatan sudah sukses dan hebat, juga ikut termotivasi untuk sukses," ujarnya.

Dia berharap kepada adik-adik yang sudah lama mengabdikan diri sebagai tenaga honorer di Kota Prabumulih, agar tetap semangat bekerja dan memberikan yang terbaik terhadap kesempatan yang diberikan. 

"semoga kesempatan untuk tes pengangkatan ini terus berlanjut, hingga semua honorer yang sudah berjuang dan berharap dalam waktu yang panjang sebagai tenaga honorer di pemerintah kota Prabumulih, benar benar dihabiskan dengan cara diangkat menjadi ASN walaupun PPPK," harapnya.(05)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER